Mohon tunggu...
Mikchel Naibaho
Mikchel Naibaho Mohon Tunggu... Novelis - Pembaca. Penjelajah. Penulis

Pegawai Negeri yang Ingin Jadi Aktivis Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi-Anies: Merajut Kembali Tenun Kebangsaan

1 Maret 2018   21:15 Diperbarui: 1 Maret 2018   21:45 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden Joko Widodo sudah ditetapkan menjadi Calon Presiden. Kini, yang akan menjadi perbincangan hangat adalah siapa wakilnya. Kenapa yang menjadi topik terhangat bukan 'siapa pesaing' pak Jokowi? karena menurut saya, berdasarkan beberapa survei di segala macam jenis media, Pak Jokowi belum terkalahkan. Apalagi, Gerindra dikabarkan masih akan mengusung Pak Prabowo. Jika pada akhirnya isu itu benar, maka pilpres tahun 2014 akan terulang. 'Panasnya' mungkin akan sama, hasilnya juga akan sama, dan pada akhirnya, situasi pasca-pilpres juga akan sama : fitnah pada Pak Jokowi, masyarakat yang terpolarisasi, dan 'hantu' PKI akan bergentayangan.

Apakah kita masih menginginkan hal demikian terjadi di negeri ini?

Saya tidak. Oleh sebab itu saya berharap Pak Jokowi akan diduetkan bersama Pak Anies Baswedan. Untuk apa? Supaya masyarakat tak lagi terpolarisasi. Sebenarnya harapan yang paling tinggi adalah Pak Prabowo yang akan turun kasta dan bersedia menjadi wakil. Dengan demikian, masyarakat akan kembali menyatu karena tidak ada lagi yang akan menuduh Pak Jokowi pro-aseng dan pro-asing. Sebab, Pak Prabowo 'dibentuk' pribadinya selama ini sebagai pemimpin yang bisa mengatasi semua tuduhan yang mengarah ke Pak Jokowi. 

Tetapi sulit rasanya berharap demikian. Sebab partai Gerindra terlanjur 'menyerang' Jokowi habis-habisan. Jika pemasangan itu terjadi, 'amunisi' bakal calon lawan Jokowi-Prabowo akan sangat banyak. Maka yang paling mungkin adalah pemasangan Jokowi-Anies. Kenapa? Bukankah Anies diusung gerindra untuk menjadi gubernur?

Sebagai seorang awam politik yang hanya mendapat kabar dari media, saya optimis Pak Anies bisa menjadi wapres dan melawan pasangan Prabowo-(entah siapa) yang akan diusung Gerindra. Bukankah Pak Anies telah melakukannya di Pilgub DKI? yang ketika pilpres 2014 melawan Pak Prabowo dengan bergabung sebagai tim kampanye Pak Jokowi-JK, dan ketika Pilgub DKI malah diusung partai-nya Pak Prabowo. Pak Anies akan bisa menjawab dengan mudah semua serangan yang diarahkan padanya jika menjadi wakilnya Pak Jokowi. 

Saya sudah menyaksikan kehebatannya ketika menangkis semua serangan di Pilgub DKI. Jika pembaca penasaran, silahkan lihat kembali debat antar calon gubernur. Saya tak akan akan menuliskannya, sebab artikel ini tak akan mampu menjelaskan semua kehebatan beliau. Apalagi tentang beliau yang diterima semua kalangan. Terbukti, beliau mendapat suara 58 persen.

salah satu alasan yang memudahkan terciptanya pasangan Jokowi-Anies adalah kenyataan bahwa Pak Anies bukan kader Gerindra atau partai oposisi lainnya. Jadi tak akan ada yang menyerang beliau sebagai 'kutu loncat' atau politikus oportunis yang gila jabatan. Dengan alasan ini juga, otomatis serangan ke bakal calon pasangan ini tak akan ada. Sebab, sama seperti Pak Prabowo, Pak Anies juga sudah 'dibangun' kepribadiannya sebagai 'pahlawan pribumi'.

Namun, analisa dan harapan ini hanya berdasarkan keinginan saya untuk melihat masyarakat kita kembali bersatu. Tak ada lagi rasa curiga dan fitnah yang diproduksi di tengah-tengah masyarakat. Tentu analisa dan harapan saya berbeda dengan elit partai atau para konglomerat yang berkepentingan untuk menjaga bisnisnya.

Sebagai seorang yang pernah mengagumi Pak Anies, saya bisa membayangkan beliau menangkis serangan yang akan diarahkan padanya, jika ditanya kenapa mengkhianati Pak Prabowo yang telah mengusungnya : "untuk merajut kembali tenun kebangsaan yang robek. Jika saya dituduh telah merobeknya, maka izinkan saya menebus kesalahan saya, dengan mengabdikan diri sebagai wakil presiden."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun