Mohon tunggu...
bahlil lahadalia
bahlil lahadalia Mohon Tunggu... -

Siapa sangka, pemuda kelahiran Fak-Fak yang pernah menjadi supir angkot dan penjual koran ini menjadi pengusaha nasional, ketekunan, kerja keras dan semangat pantang menyerah membawanya mencapai sukses di usia muda. Lahir ditengah keterbatasan tidak membuatnya rendah diri dan berputus asa, Ayahnya yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan membuat Ibunda Bahlil harus ikut bekerja untuk membantu ekonomi keluarga, sebagai tukang cuci, masa kecil yang penuh keterbatasan ini membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tangguh. Saat SD ia telah membantu perekonomian keluarga dengan menjajakan kue di Sekolah, memesuki bangku SMP sempat juga menjadi kondektur, disaat SMEA ia sempat menjadi part time untuk menjadi supir angkot, semata-mata untuk bertahan hidup dan menyokong ekonomi keluarga, ditengah keterbatasan tersebut Bahlil tetap menunjukan prestasi dilingkungan Akademik dan Menjadi Ketua Osis. Semangat untuk menngejar cita-cita, membuatnya melakukan banyak hal hingga mampu dengan hasil jerih payahnya ia mendaftar kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai, “ saya merasa beruntung melalui proses yang tak mudah ini, semuanya penuh kerja keras tapi jujur saya menjalaninya dengan penuh suka cita” ungkap Bahlil Semasa di bangku kuliah Bahlil termasuk sangat aktif, menjadi pengurus senat mahsiswaa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam, yang membawannya menduduki posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI, suatu hal yang tidak mudah bagi pemuda kelahiran tanah Papua ini, dengan berorganisasi ini saya belajar banyak hal dan tentunya yang paling berharga dalah pertemanan dan networking, “saya memulai karir organisasi saya dari bawah, mulai dari komisariat, cabang, badko hingga pegurus besar” jelas Bahlil Begitu pula saat di HIPMI mulai tahun 2003 menjadi pegurus BPC berlanjut ke BPD hingga ke BPP saat ini, “lebih dari satu dekade saya berproses di HIPMI. Tidak ada yang instant jika kita mau membentuk kader yang berkualitas” tegasnya Sumber daya alam yang begitu melimpah di tanah Papua membuatnya makin bersemangat untuk mengelolanya dengan baik untuk membawa perbaikan ekonomi masyrakat papua, awalnya saya banyak mengerjakan proyek APBD tapi itu semua hanya batu loncatan untuk memperkuat fondasi kita, dari situ kita belajar, “para pengusaha di HIPMI sudah selayaknya mendapat kue pembangunan melalui APBD dan APBN karena itu memang hak dari kita” Pemilik Rifa Capital ini terus melebarkan sayapnya, boleh dibilang semua jenis usaha sempat dimasukinya saat ini kami di holding membagi beberapa jenis usaha mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan dan konstruksi. Menurut Bahlil hal utama menjadi pengusaha bukanlah modal, melainkan kreativitas dan jaringan, banyak sekali peluang yang ada apalagi negara kita cukup luas dan memiliki potensi yang melimpah, yang penting kita berani memulainya, tegas Bahlil HIPMI sebagai organisasi kaderisasi, terus berusaha menciptkan pengusaha-pengusaha muda yang tangguh mulai dari bangku sekolah memang sebaiknya sudah diperkenalkan, kita memilik program HIPMI Perguruan Tinggi ini menjadi wadah kaderisasi HIPMI. Disisi lain HIPMI juga harus dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada para anggotanya, dengan akses jaringan dan senior yang dimilki HIPMI ini merupakan kekuatan besar, tingaal bagaimana mengelolanya dengan baik sehingga memberikan kemudahan bagi anggota HIPMI untuk mengakses peluang yang ada. Untuk menjadi pengusaha yang tangguh Bahlil memberikan kiat-kiat khusus, pertama tentunya adalah keyakinan dan mimpi, itu yang harus dimiliki setiap orang yang ingin maju, kalu mau jadi pengusaha mimpinya harus besar, dengan mimpi yang besar ini yang memacu kita bekerja keras dan cerdas. Kedua, jaringan atau networking , hal ini mejadi sangat penting jika kita ingin berkembang dengan pesar, HIPMI menjadi salah satu sarana yang cukup baik dan efektif untuk memperluas jaringan Ketiga, jangan mudah menyerah dan berputus asa, kegagalan selama tidak membuat kita mati, itu akan membuat kita makin kuat. Keempat, tentunya adalah sikap dan etika, menjadi pengusaha itu harus punya integritas dan bertanggung jawab, sehingga kita bisa dipercaya itulah modal utama untuk bisa maju Pemuda hobi traveling ini masih sangat prihatin dengan masih kurangnya jumlah pengusaha di Indonesia, kita harus bahu membahu bersama-sama untuk memndorong para pemuda bisa terjun di dunia usaha, saya yakin HIPMI mampu menjadi garda terdepan untuk mencetak pengusha-pengusaha handal, Ayah tiga putra ini menjelaskan komitmenya untuk bersama-sama merealisasikan hal tersebut, kita akan bangkit bersama tegas Bahlil

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bahlil : Jerman Pantas Juara Piala Dunia

15 Juli 2014   04:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Gelar juara Piala Dunia 2014 di Brasil, akhirnya menjadi milik Jerman. Hal tersebut terjadi setelah mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, di babak final, Stadion Maracana, Senin (14/7) dini hari.
Meski begitu, skuad asuhan Joachim Loew tersebut perlu kerja ekstra keras untuk membawa pulang gelar juara. Terbukti, gol semata wayang yang diperoleh melalui Mario Gotze baru terjadi di menit ke-113.
"Sejak awal kick-off, saya sudah yakin Jerman bisa meraih gelar juara. Pertandingan sangat ketat, sebab kualitas kedua tim merata,. Berbeda dengan Argentina yang hanya memiliki satu tumpuan yakni Messi," ungkap Calon Ketua Umum BPP HIPMI, Bahlil Lahadalia.
Bahlil menyatakan Jerman memiliki daya juang yang sangat tinggi sejak Piala Dunia 2-14 digelar.
"Benar bahwa Jerman memiliki sebuah tim dan Argentina memiliki sosok Messi. Hal ini menjadi modal bahwa Jerman layak menjadi Juara. Daya juang mereka sangat tinggi.Kita yang nonton aja semangat," kata Bahlil.
Selepas gol, Mario Gotze, Argentina terus mencoba menekan. Sayangnya, tidak merubah skor akhir dan Jerman sukses menjadi juara dunia 2014.
Sementara itu, pemain Argentina, Lionel Messi, memperoleh Golden Ball. Pemain asal klub Barcelona tersebut dinilai bermain konsisten sejak awal kompetisi dan menceploskan empat gol selama turnamen.
Kemudian pencetak gol terbanyak, diraih penyerang Kolombia, James Rodriguez. Striker berusia 22 tahun tersebut, berhasil mencetak enam gol sepanjang turnamen
Berikut pencapaian Jerman selama 10 tahun terakhir, seperti dikutip dari Tribunnews:
2004: Pelatih Rudi Voller mengundurkan diri dan digantikan Jurgen Klinsmaan.
2006: Jerman menggelar Piala Dunia 2006 dan membuat kejutan dengan menempati peringkat ketiga.
2008: Jerman kalah atas Spanyol di final Piala Eropa 2008
2010: Jerman kalah atas Spanyol di semifinal Piala Dunia, sebelum menempati peringkat ketiga
2012: Jerman kalah dari Italia di semifinal Piala Eropa 2012
2014: Jerman meraih gelar juara Piala Dunia 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun