Pengamat ekonomi Aviliani memprediksi, Indonesia akan kebanjiran pengangguran lulusan perguruan tinggi pada tahun 2020 mendatang. Dia menyebut hal itu sebagai pengangguran intelek.
"Kita akan banyak pengangguran intelek karena sekarang pendidikan gratis. Nah yang sulit itu kesempatan kerjanya," ujar Aviliani di Jakarta, Senin (1/9/2014).Â
Dia menambahkan, meskipun pengangguran terdidik akan semakin banyak, pemerintah bisa membuat kebijakan yang strategis yaitu melakukan sertifikasi pekerja. Dengan melakukan itu, Dia yakin pekerja Indonesa mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain.
Ditemui secara terpisah, Calon Ketua Umum BPP HIPMI 2014-2017, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa prediksi tentang penggangguran intelektual tidak perlu dikhawatirkan jika masyarakat memiliki pemikiran seorang entrepreneur.
"Mindset masyarakat Indonesia harus perlahan diubah, pemikiran entrepreneur harus sudah ada untuk bisa survive di masyarakat," tegas Bahlil saat mengadakan diskusi publik bertema "Pekerja dan Pengusaha" di Posko Pemenangannya di Jakarta Selatan.
Bahlil yang dengan semangat menyebarkan virus entrepreneur ke publik itu mengakui bahwa masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi sudah banyak.
"Jika kita lihat jumlah masyarakat yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi ini memang sangat signifikan, tetapi bagaimana untuk bisa terus siap menghadapi revolusi yang sangat cepat hanya dengan kreativitas dan difrensiasi," tutur Bahlil yang kini menjabat sebagai Ketua BPP HIPMI Bidnag Infrastrukur dan Properti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H