Sebagai salah satu perikanan terbesar di Indonesia, di Lamongan terdapat  Pelabuhan Perikanan Nusantara yang terletak  di Brondong. Brondong adalah kelurahan di kecamatan Brondong yang merupakan bagian wilayah Kabupaten Lamongan yang terletak di belahan utara, kurang lebih 50 Km dari Ibu Kota kabupaten Lamongan.
Ngorek adalah buruh nelayan yang pekerjaannya memilah ikan dari yang super sampai yang sortiran sesuai dengan pesanana pabrik yang semua pekerjannya adalah wanita. Ha ini menunjukkan bahwa wanita nelayan di pesisir Brondong memiliki peran dalam membantu peningkatan ekonomi keluarganya. Selain berperan dalam rumah tangga yaitu sebagai istri dan ibu, juga bekerja di sektor publik seperti pabrik, perikanan maupun perdangangan.
Pekerjaan memilah ikan ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun baru sekitar tahun 2000an mulai ditata dengan manajemen yang lebih bagus dan teratur dan dikhususkan pada wanita. Â Sepulang dari melaut nelayan tentu membutuhkan tenaga untuk memindahkan ikannya dari kapal ke pengepul, yang memindahkan ikan dari kapal ke tempat pemilahan ikan dilakukan oleh buruh laki-laki.
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/22/img-20210419-wa0046-60819f1bd541df03ac2457e2.jpg?t=o&v=770)
Munculnya buruh nelayan khusus wania ini berawal dari banyaknya janda dari nelayan yang ninggal karena sakit atau hilang saat melaut selain itu juga karena adanya tuntutan ekonomi / pemenuhan kebutuhan hidup yang terus meningkat sehingga menuntut wanita untuk keluar dari zona nyamannya. Pada umumnya yang bekerja ngorek adalah wanita dengan berpendidikan rendah, rata-rata hanya lulusan sekolah dasar atau sekolah menengah pertama.
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/22/img-20210417-wa0044-60819f7bd541df18483ca4f2.jpg?t=o&v=770)
Setiap kelompok ngorek telah memiliki pelanggan kapal atau perahu. Apabila kapal atau perahu langganannya tidak datang atau hasilnya sedikit mereka harus kembali dengan tangan kosong atau minta dipekerjakan di kelompok lain. Untuk itu wanita ngorek harus berangkat lebih pagi supaya bisa dipekerjakan di kelompok lain. Â Â
Penghasilan wanita ngorek ada dua sumber yaitu dari murni pekerjaan memilah ikan yang rata-rata setiap harinya 20.000 sampai 80.000 dan dari ikan hadiah pemberian juragan kapal. Ikan hadiah ini ada kalanya dijual dan ada juga yang dimanfaatkan sendiri untuk lauk di rumah.Â
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/22/img-20210419-wa0049-60819f528ede48204901e083.jpg?t=o&v=770)
Kedua, Ibu Jumani, wanita lulusan SMA ini bekerja sebagai wanita ngorek karena penghasilan suaminya sebagai nelayan belum bisa menutup kebutuhan 5 anaknya yang semuanya sudah memasuki bangku sekolah, yang terkecil sekolah di Taman Kanak-Kanak dan yang terbesar sudah duduk di bangku kuliah semester 4. Dan yang menjadi alasan utama bu Jumani yaitu pekerjaan ngorek tidak butuh modal uang. Baginya yang terpenting ialah mental badak alias kebal.
Ketiga, Ibu Sumarlik, wanita yang sudah lama ditinggal mati suaminya ini memilih ngorek sebagai pilihan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya, karena hasilnya selain mampu untuk memenuhi kebutuhannya juga dapat digunakan untuk sedekah dan menyambung tali silaturrahmi. Â Â