Pada saat pandemi covid-19 tidak hanya kesehatan fisik saja yang perlu kita jaga, akan tetapi kita juga perlu menjaga kesehatan mental kita. Seperti yang kita ketahui bahwasannya wabah infeksi COVID 19 telah menyebar ke seluruh Dunia, termasuk Negara Indonesia. Hingga tanggal 5 Maret total kasus covid mencapai 115.597.805 kasus, dan 65.353.265 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan kabar dari COVID-19 Dashboard by the center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University. Kutipan dari Liputan6.com.
Virus corona tidak hanya mengancam kesehatan fisik saja, akan tetapi juga mengancam kesehatan mental. Seperti timbulnya rasa takut yang berlebihan dan panik. Apalagi dengan adanya peraturan social distancing yang mengharuskan masyarakat untuk berdiam di rumah dan menjaga jarak dengan orang-orang sekitar supaya tidak mudah tertular. Ini menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga, teman, kerabat, dsb. Sebagian orang merasakan tekanan atas kebijakan tersebut. Tekanan tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan mental apabila tidak dikendalikan. Masalah kesehatan mental akibat pandemi Covid-19 ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan mental yang lama.
Status darurat kesehatan masyarakat yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan dunia dengan melakukan pembatasan sosial dan isolasi baik itu mandiri atau karantina, serta membatasi pergerakan masyarakat akan mempengaruhi kesehatan mental suatu masyarakat (Gao et al., 20020; Pfefferbaum & North, 2020; Spoorthy et al., 2020). Kutipan dari fkm.unair.ac.id. Adapun kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting guna mewujudkan kesehatan menyeluruh. Namun sebagian Negara berkembang, belum memproritaskan untuk menangani masalah kesehatan mental, apabila dibandingkan dengan penyakit menular lainnya. Maka hendaknya lebih diperhatikan lagi karena kesehatan fisik saja tidak cukup tanpa adanya kesehatan mental.
hal-hal tersebut tidak hanya akan berdampak pada orang yang yang memang telah memiliki masalah kesahatan mental seperti depresi atau gangguan kecemasan umum saja. Namun juga dapat mempangaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental. Adapun berapa kalangan yang rentan mengalami masalah pada kesahatan mental atau stress psikologis pada saat pendemi yaitu orang dewasa, anak-anak dan tim medis
Adapun ganguan mental yang dialami ketika masa pandemic ini yaitu Cabin Fever. Cabin Fever merupakan emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di rumah ataupun tempat tertentu, seperti rumah sakit. Selain itu pasien juga merasa terasingkan, dan merasa terputus dari duni luar juga menyebabkan munculnya Cabin Fever, kutipan dari instagram @mental_healty.id. Dimasa pandemi seperti ini yang menghasurkan masyarakat menetap dirumah dengan waktu yang cukup lama guna mengurangi penyebaran covid 19, maka hendaknya masyarakat juga waspada terhadap cabin fever. sebab tanpa penanganan yang tepat, gejala cabin fever akan sulit terkontrol. Gelaja cabin fever bukan hanya merasa bosan saja, bahkan dapat jauh lebih serius dibanding itu. Adapun gejala-gejalanya cabin fever dimasa pandemic Covid 19 yaitu:
- Mudah tersinggung
- Kurang motivasi
- Kegelisahan
- Mudah putus asa
- Pola tidur tidak teratur hingga sulit bangun dari tidur
Ada beberapa tips menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19 dari para pakar kesehatan yang dikutip dari halodoc.com dan alodokter.com. Berikut tipsnya:
- Makan Makanan yang berGizi
Makanlah makanan yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, mineral, lemak sehat dan serat. Beragam nutrisi dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, cereal, daging, susu, nasi, kacang-kacangan dan ikan laut.
Dengan mengosumsi makanan bergizi bukan hanya untuk kesehatan mental saja, namun juga untuk kesehatan mental. Dengan asupan nutrisi yang cukup dapat menjaga kesehatan mental kita.
- Berolahraga
- Jangan lupa meluangkan sedikit waktu untuk berolahraga minimal 75 menit setiap minggunya, supaya tubuh tetap fit. lakukan olahraga yang kalian sukai, baik itu yoga, joging, berenang, aerobic dll.
- Membuat rutinitas sendiri
- Selama menjalani karantina di rumah. Kalian biasa melakukan aktivitas yang kalian sukai atau melakukan hobbi seperti memasak, menjait, bermain alat music, membaca buku dll. Dengan kalian melakukan aktivitas tersebut dapat mengurangi rasa jenuh berada di dalam rumah.
- Membatasi penggunaan media sosial serta lebih bijak dalam memilih informasi
- Mengikuti perkembangan berita memang penting. Namun hendaknya pandai dalam memilih berita yang hendak kita baca atau dengarkan, untuk mengurangi rasa cemas. Karena apabila kita mendengarkan berita yang negatif dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. Namun dengan begitu, bukan berarti menutup diri sepenuhnya dari informasi yang penting. Carilah berita mengenai Covid-19 dari sumber yang terpercaya.
- Membatasi kebiasaan buruk
- Kebiasaan buruk yang perlu dirubah yaitu kurangnya beristirahat atau lebih sering begadang. berkurangnya waktu istirahat akan lebih mudah mengalami kecemasan, dan mood akan menjadi kurang stabil.
- Kebiasaan buruk lainnya seperti merokok dan meminum alkohol. Dengan merokok dan meminum alkohol akan meningkatkan resiko terkena infeksi penyakit. Maka hendaknya mengurangi merokok dan meminum alkohol.
- Tetap berkomunikasi dengan keluarga, sahabat serta teman
- Luangkan sedikit waktu untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat. Baik itu melalui pesan singkat, telefon ataupun video call. Anda dapat menceritakan kecemasan yang sedang kalian alami, dengan begitu kecemasan dan tekanan yang anda rasakan dapat berkurang sehingga dapat lebih tenang.
      Namun bila telah memiliki masalah kesehatan mental, hendaknya mengonsumsi obat-obatan yang telah diberi oleh dokter. Dan perlunya kembali mengonsultasikan kepada dokter atau psikiater kepercayaan anda, untuk mengetahui perkembangan anda apakah makin membaik atau bahkan sebaliknya.
Kesehatan fisik saja tidak cukup tanpa adanya kesehatan mental. Sehingga hendaknya memperhatikan juga kesehatan mental kita. Karena kesehatan mental merupakan aspek yang sangat penting guna wujudkan kesehatan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H