Mohon tunggu...
Wildan Rozaq
Wildan Rozaq Mohon Tunggu... lainnya -

Bermulai dari bercinta monyet kepada seorang perempuan tunanetra, saya menulis, bertempat tinggal di Pegunungan Muria, Pati Jawa Tengah, Master of Ceremony, Sekretaris Bulletin 'AMANAT' Perguruan Islam Mathali'ul Falah Kajen. Sehari-hari disibukkan dengan ngopi dan berdebat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

''Kamar Mandi, Segudang Laki-laki''

13 April 2012   12:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:39 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyoal tentang kamar mandi (dalam bahasa jawa disebut Padusan) mungkin sekejap otak kita tanpa permisi memikirkan tentang diluar batas, oh jangan. Yang kita bahas sekarang bukan permainan dalam kamar mandi atapun bertanda-tanda petik. Yang segera kita baca ini menilik kamar mandi dalam aspek yang berbeda. Beberapa hari yang lalu mungkin dari kompasioner menulis tentang kamar mandi yang dominan ke perempuan. Nah, tidak adil bukan, jika di dunia ini tidak berpasang-pasang dan berganda dalam sesuatu hal.
Baru saja saya melihat dua anak muda keluar dari kamar mandi umum di mall. Tak segan mereka baru menutup resletingnya di ujung lorong terbuka. Saya melihat hijau, ah bukan, coklat. Eh eh buram. Tak jelas warnanya, atau mungkin tak pernah dicuci. Eh sekejap aku teringat saat mondok dulu di pesantren. 2 tahun saya disana hanya berbekal 2 celana pendek. Hilang satu, dan sampai keluar dari situ tak pernah beli lagi. Horornya, sulit untuk dicuci. Eiitsss, kok curhat. Kita kembali dalam pembahasan yuk. ;)
1. Kamar mandi bagi sebagian anak muda khususnya laki-laki banyak saya dengar merupakan tempat perumpatan untuk melakukan (tanpa tanda petik) aborsi, oh bukan, salah satunya merokok. Karena dalam undang-undang indonesia menyebut larangan rokok di kamar mandi, atau sebagian bagi anak sekolah,sekolah tidak memperbolehkan untuk berbuat seperti itu. berame-rame untuk masuk dan menghisapnya. Dan keluar dengan pura-pura mengencangkan ikatan celananya. homo ya mereka sinis perempuan.

2. Yang hobi menggencar status jejaring sosial, ini nih. Teman saya sendiri lak-laki saya pernah menungging di kamar mandi sendirian dengan melakukan poin 1 dan 2 ini, yakni merokok dan meng-update status akun twitternya. Setelah saya memeriksa twit terkininya, disebutkan dalam timelinenya: roti bolu roti sumpit, lubangnya cuma satu, tapi sempet nge-twit, tahan dulu oy, di retwit nih gue..

3. Cowok siapa sih yang tidak jorok. Mungkin hanya para Boy Band yang mengaku mereka tidak jorok. Hampir semua cowok yang saya kenal berkepribadian jorok dengan gaya masing-masing. Kamar mandi mereka yang menjadi salah satunya sebagai lokasi aksinya. Selain banyak puntung rokok yang berserakan menyumbat lubang selokan, di dalam kamar mandi khusus cowok yang berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi itu terdapat bulu-bulu panjang yang belum berani saya menyebutnya. Sepanjang itukah? no comment.

4. Yang terakhir ini saya sedikit gugup. Zaman sekarang mungkin masih ada kloset yang butuh untuk menungging. Lah ini, ini incaran saya. Sebut saja satu liang berdua. Bukan tentang romantis atau tidak, bukan tentang partner yang amat sejoli. Bertolak punggung dan berdempet. pastinya aksi itu tidak akan rubuh, sejoli ini mungkin dikarenakan perbatasan waktu (kepepet), ataukah masalah personal. Menurut saya, ini hanya aksi spekulasi saja.

Jujur, saya hanya menghimbau bagi kawan kompasioner untuk tidak meniru aksi laki-laki kalangan beberapa ini. sayangnya semakin surut tradisi, eh bukan, aksi ini. menjadikan kita berkembang dalam kebersihan kita sebagai generasi muda. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun