Ditengah kerumunan tanah lapang ini
Aku termenung dipojok sudut lapangan
Enggan bercengkrama dengan mereka
Seakan gurau candaku tersekat dinding kaca
Yang memaksaku menatap pancaran diri sendiri
Nampak tertulis jelas tak pernah unggul disana
Â
Terkadang...
Jiwaku terhempas dan terjatuhÂ
Kala menatap sepasang mata
Begitu nampak elok dan berkharisma