[caption id="attachment_243421" align="alignleft" width="182" caption="Eiffel Tower, Prancis"][/caption] Membaca judul tulisan ini, pasti para pembaca akan teringat sebuah film yang berjudul Eiffel, I am in love. Iya kan? Ngaku aja deh… Hehe…
Ada yang aneh nih sahabat… bukankah film ini digarap dan diperankan oleh artis-artis Indonesia? Tapi… kok, judul filmnya pake bahasa Inggris ya? Wah wah wah… Sudah hilangkah kebanggaan bangsa Indonesia terhadap bahasa persatuan Negara ini? Ckckckck… Yuk kita analisis!
Kalau kita lihat dari sudut pandang sosial dan budaya, bahasa yang digunakan masyarakat Indonesia sudah mulai terakulturasi oleh bahasa Inggris. Bahasa Inggris dianggap lebih keren, modern, dan lebih gaul. Sehingga tak aneh jika kita mendengar celotehan para remaja dengan sebutan ai, you, please deh dan masih banyak lagi campuran bahasa inggris-Indonesia lainnya yang sering diucapkan.
Selain itu, dalam dunia perfilm-an, judul sebuah film harus unik dan menarik, sehingga siapapun yang membacanya akan dibuat penasaran dan tertarik untuk menontonnya. Sebut saja film “5 cm”, jika dibaca secara sepintas, judul ini membuat kita bertanya-tanya, ada apa dengan 5 cm?. Judul inilah yang membuat banyak orang terhipnotis, hingga film ini berhasil ditonton oleh jutaan masyarakat Indonesia.
Wah wah wah, ternyata kata-kata dapat menyihir dunia. Jadi sob, jika ada campuran bahasa Indonesia dengan bahasa lain, bisa jadi karena ada beberapa factor yang menjadi alasan. Yang penting kan tidak menghilangkan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Betul gak Sob?
Fifi Sri Ratu Afiyati
Kelas 3 Bahasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H