Usai Pilpres 9 Juli 2014 lalu, ternyata ''perang'' antara pendukung Capres/Cawapres Prabowo/Hatta dengan Jokowi/JK, belum juga berakhir. Kalau sebelum Pilpres, keduanya perang dengan menjelekkan Capres/Cawapres yang tidak didukungnya, sekarang perang saling menyalahkan, pendukung Prabowo/Hatta mengejek Jokowi/JK sebagai Presiden/Wapres quick count (QC- hitungan cepat) dan pendukung Jokowi/JK mengejek Prabowo/Hatta yang juga mengaku sebagai pemenang Pilpres sebagai Presiden/Wapres QC versinya sendiri.
Dari lembaga survey yang melakukan QC yang ada, sebagian besar mengakui Jokowi/JK yang unggul. Tetapi pendukung Prabowo/Hatta tidak mau kalah. Mereka menyatakan, yang menang sesuai dengan real count yang dilakukannya sendiri adalah Prabowo/Hatta.
Namun demikian, baik hasil QC dari beberapa surveyor yang mengunggulkan Jokowi - JK atau pun dari pendukung Prabowo/Hatta yang dikatakan sebagai real count, sama-sama tidak diakui secara hukum oleh KPU atau pun pihak-pihak berwenang lainnya. Karena sebenarnya, QC tersebut hanyalah sebagai isyarat atau prediksi bahwa capres/cawapres tersebut dikatakan unggul atau menang dalam Pilpres tersebut.
Kalau memang demikian, sebenarnya, baik pendukung Prabowo/Hatta atau pun Jokowi/JK, tidak perlu mempersoalkan hasil QC yang memenangkan Jokowi/JK atau yang mengunggulkan kemenangan atas Prabowo/Hatta. Karena, penentu akhir dan itu akan menjadi penetapan atas kemenangan Capres/Cawapres yang ada, adalah hasil penghitungan secara manual dari KPU pada 22 Juli 2014 nanti.
Dengan demikian, sekali lagi, marilah para pendukung Capres/Cawapres yang ada, tidak perlu menghambur-hamburkan energinya hanya untuk saling menghujat di antara kalian semua..... gitu ajja kok repot......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H