Mohon tunggu...
Bahar Maksum
Bahar Maksum Mohon Tunggu... profesional -

Sejak masih kuliah di IAIN Sunan Kalijaga mulai menekuni dunia jurnalistik. Mulai sebagai wartawan Tablboit Exponen, Harian Pelita, lantas ke Jawa Pos, kemudian pindah ke Media Indonesia dan sekarang menangani majalah internal Realita Haji dibawah Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasil Quick Count pun Jadi Gugatan

11 Juli 2014   07:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:41 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Usai Pilpres 9 Juli 2014 lalu, ternyata ''perang'' antara pendukung Capres/Cawapres Prabowo/Hatta dengan Jokowi/JK, belum juga berakhir. Kalau sebelum Pilpres, keduanya perang dengan menjelekkan Capres/Cawapres yang tidak didukungnya, sekarang perang saling menyalahkan, pendukung Prabowo/Hatta mengejek Jokowi/JK sebagai Presiden/Wapres quick count (QC- hitungan cepat) dan pendukung Jokowi/JK mengejek Prabowo/Hatta yang juga mengaku sebagai pemenang Pilpres sebagai Presiden/Wapres QC versinya sendiri.
Dari lembaga survey yang melakukan QC yang ada, sebagian besar mengakui Jokowi/JK yang unggul. Tetapi pendukung Prabowo/Hatta tidak mau kalah. Mereka menyatakan, yang menang sesuai dengan real count yang dilakukannya sendiri adalah Prabowo/Hatta.
Namun demikian, baik hasil QC dari beberapa surveyor yang mengunggulkan Jokowi - JK atau pun dari pendukung Prabowo/Hatta yang dikatakan sebagai real count, sama-sama tidak diakui secara hukum oleh KPU atau pun pihak-pihak berwenang lainnya. Karena sebenarnya, QC tersebut hanyalah sebagai isyarat atau prediksi bahwa capres/cawapres tersebut dikatakan unggul atau menang dalam Pilpres tersebut.
Kalau memang demikian, sebenarnya, baik pendukung Prabowo/Hatta atau pun Jokowi/JK, tidak perlu mempersoalkan hasil QC yang memenangkan Jokowi/JK atau yang mengunggulkan kemenangan atas Prabowo/Hatta. Karena, penentu akhir dan itu akan menjadi penetapan atas kemenangan Capres/Cawapres yang ada, adalah hasil penghitungan secara manual dari KPU pada 22 Juli 2014 nanti.
Dengan demikian, sekali lagi, marilah para pendukung Capres/Cawapres yang ada, tidak perlu menghambur-hamburkan energinya hanya untuk saling menghujat di antara kalian semua..... gitu ajja kok repot......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun