Mohon tunggu...
Martono
Martono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Martono adalah seorang jurnalis di Bangka Selatan dengan minat kuat dalam menulis, dan Redaktur Pelaksana media lokal suarabahana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Transformasi Bangka Selatan Era Riza-Debby, Visi 2029 Menuju Kemajuan Berkelanjutan

2 Oktober 2024   09:20 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riza Herdavid-Debby Vita Dewi saat menerima penghargaan dari pemerintah pusat. Sumber foto: pribadi.

Penghargaan-penghargaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan Riza-Debby tidak hanya diakui oleh masyarakat setempat, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Prestasi ini semakin memotivasi pemerintah daerah untuk terus melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Bangka Selatan.

Kabupaten Bangka Selatan telah menunjukkan komitmen besar dalam menetapkan visi jangka panjang untuk periode 2025-2029. Dengan tekad menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang kompetitif di kancah regional, nasional, hingga global, ada banyak harapan yang tersemat di balik perumusan visi "Mewujudkan Bangka Selatan yang Semakin Maju dan Berkelanjutan 2029". Namun, harapan ini tidak terlepas dari tantangan-tantangan besar yang menanti di depan.

Jika kita tilik perjalanan pembangunan Kabupaten Bangka Selatan sejak terbentuknya pada tahun 2003, banyak capaian yang patut diapresiasi. Dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, keberhasilan di berbagai sektor, terutama ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, membuktikan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan daya saing daerah. Namun, seperti yang disampaikan dalam dokumen visi misi, capaian ini hanya merupakan fondasi awal. Keberlanjutan pembangunan harus menjadi fokus utama agar Bangka Selatan bisa terus tumbuh dan bersaing di masa depan.

Bangka Selatan memiliki potensi geografis yang sangat strategis, dengan posisinya sebagai pintu masuk bagi aktivitas ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ini merupakan keuntungan yang tidak dimiliki oleh semua wilayah, sehingga harus dikelola dengan bijak. Daerah ini memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di skala nasional.

Namun, posisi strategis saja tidak cukup. Kabupaten Bangka Selatan perlu memaksimalkan keunggulan kompetitifnya. Pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana, pengembangan infrastruktur yang mendukung, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas. Potensi yang ada harus diolah dengan pendekatan yang berkelanjutan, sehingga pembangunan ekonomi tidak hanya mementingkan aspek jangka pendek, tetapi juga masa depan.

Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di era globalisasi bukan perkara mudah. Bangka Selatan akan menghadapi berbagai megatren global yang memengaruhi arah kebijakan dan pembangunan. Transformasi ekonomi menuju digitalisasi, misalnya, akan menuntut pemerintah dan masyarakat untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi. Inovasi dan digitalisasi akan menjadi kunci bagi daerah ini dalam memperkuat daya saingnya di tingkat global.

Selain itu, dampak perubahan iklim menjadi isu penting yang tidak boleh diabaikan. Daerah pesisir seperti Bangka Selatan sangat rentan terhadap ancaman perubahan iklim. Oleh karena itu, kebijakan yang adaptif terhadap perubahan iklim harus menjadi prioritas dalam setiap rencana pembangunan. Pemerintah harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur, baik fisik maupun ekonomi, dirancang untuk menghadapi risiko ini.

Visi yang besar dan ambisius hanya dapat terwujud jika didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Proses penyusunan visi misi Kabupaten Bangka Selatan 2025-2029 yang melibatkan berbagai pihak, baik lokal maupun nasional, adalah langkah yang tepat. Pendekatan partisipatif ini mencerminkan bahwa pemerintah daerah menyadari pentingnya masukan dari masyarakat dalam menentukan arah pembangunan.

Namun, keterlibatan masyarakat tidak boleh berhenti pada tahap perumusan visi. Implementasi dari visi ini harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam bentuk dukungan, kolaborasi, maupun pengawasan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi tantangan dan merealisasikan peluang yang ada.

Pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif merupakan salah satu inti dari visi 2029. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bangka Selatan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara merata. Pembangunan yang inklusif berarti memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari kemajuan ekonomi yang dicapai.

Dalam hal ini, sektor pendidikan dan kesehatan harus terus menjadi prioritas. Meningkatkan kualitas pendidikan akan menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar global, sementara pelayanan kesehatan yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keduanya adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan jika Bangka Selatan ingin mencapai visi besar 2029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun