Sinergitas Sejati: Mengingatkan, Bukan Menutupi
Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang berani mengingatkan ketika kita salah langkah. Sinergitas yang sehat tidak seharusnya berfungsi untuk menutupi kesalahan, melainkan untuk mendorong perbaikan bersama. Seorang teman yang mendorong kita ke jurang dengan alasan menjaga kebersamaan bukanlah teman yang sejati. Sebaliknya, seorang teman sejati adalah yang berani mengambil risiko untuk mengingatkan kita ketika kita berbuat salah, meskipun itu mungkin tidak nyaman atau tidak populer.
Kolaborasi yang sebenarnya adalah ketika semua pihak berkomitmen untuk saling mendukung dalam hal perbaikan diri dan pencapaian tujuan bersama. Ini berarti, jika ada kesalahan yang terjadi, sinergitas harus berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki dan menyelesaikan masalah, bukan untuk menutupi atau membiarkan kesalahan tersebut.
Sinergitas yang positif harus dibangun di atas dasar kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas. Tanpa elemen-elemen ini, sinergitas hanya akan menjadi topeng bagi mereka yang ingin melarikan diri dari tanggung jawab. Komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang baik adalah kunci untuk memastikan bahwa kolaborasi yang dilakukan benar-benar membawa manfaat bagi semua pihak, bukan hanya segelintir orang yang memiliki kepentingan pribadi.
Sinergitas dalam Arti Negatif
Sayangnya, sinergitas dalam arti negatif sering kali merupakan hasil dari ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap suatu kegiatan. Mereka menggunakan sinergitas sebagai alasan untuk tidak bertindak atau menunda-nunda penyelesaian masalah, sehingga pada akhirnya banyak permasalahan yang tidak terselesaikan. Pembiaran ini sering kali terjadi karena adanya kepentingan pribadi atau kelompok yang ingin dilindungi.
Dampak dari sinergitas negatif ini sudah bisa diprediksi sejak awal. Ketika masalah-masalah dibiarkan tanpa penyelesaian, maka akan terjadi penumpukan masalah yang semakin lama semakin sulit untuk diatasi. Masalah-masalah ini akan terus menggerogoti sistem dan pada akhirnya menyebabkan kerusakan yang lebih besar. Dalam akumulasi yang lebih luas, suatu daerah atau institusi bahkan bisa “kolaps” hanya demi menjaga bahasa sinergitas. Pada akhirnya, masyarakat pula yang akan menjadi korban dari sinergitas negatif ini.
Kembali ke Makna Sejati Sinergitas
Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk mengembalikan makna sinergitas ke jalur yang benar. Sinergitas seharusnya menjadi alat untuk memajukan kepentingan bersama, bukan sebagai alasan untuk menutupi kesalahan atau kejahatan. Dalam setiap kelompok atau organisasi, perlu ada pemahaman bahwa kolaborasi yang sehat harus didasarkan pada prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan.
Jika ada kesalahan, maka tanggung jawab bersama harus diutamakan. Ini berarti, setiap anggota kelompok harus siap untuk bertindak dan mengakui kesalahan, serta bekerja sama untuk memperbaikinya. Sinergitas yang sejati bukanlah tentang menutupi kesalahan demi menjaga harmoni semu, melainkan tentang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar dengan cara yang benar.
Ketika sinergitas dipahami dengan cara yang benar, kolaborasi akan menghasilkan manfaat maksimal bagi semua pihak. Tidak ada pihak yang akan merasa dirugikan, karena setiap orang akan bertanggung jawab terhadap tindakan mereka masing-masing. Dengan demikian, sinergitas yang sejati akan menjadi fondasi yang kuat bagi kesuksesan kelompok atau organisasi.