Mohon tunggu...
Bahagia Ishak
Bahagia Ishak Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah seorang sederhana yang pernah belajar dunia tulis menulis di Pers Kampus-UKM Pers Unsyiah penerbit Tabloid DETaK mahasiswa. Saat bekerja sebagai wiraswasta. Aktif di Organisasi masyarakat yaitu FK PKBM Provinsi Aceh, ICMI Muda Provinsi Aceh, Karang Taruna Aceh dan KNPI Aceh.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ancaman Perubahan Iklim

19 November 2011   10:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

“Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).”

Firman Allah swt. dalam Al-Qur’an surat Ar Ruum – 30 : 41, menyatakan dengan jelas kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, akibatnya manusia sendiri akan merasakan dampak rusaknya lingkungan hidup, mengajak manusia tetap memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan hidup.

Seperti Kota Banda Aceh Provinsi Aceh, sering terjadi hujan dan angin kencang tiba-tiba datang beriringan ikut menerbangkan apa saja yang dilaluinya. Perubahan iklim telah merubah kondisi rata-rata suhu, curah hujan, tekanan udara dan angin dalam jangka waktu yang panjang. Pola cuaca cepat sekali berubah, musim hujan datang jarang, dan datangnya musim kemarau berbulan-bulan menyebabkan kekeringan.

Perubahan iklim dunia telah menyebabkan pergeseran musim di Aceh, Indonesia dan dunia. Dimana musim kemarau berlangsung lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan yang dirasakan langsung oleh sebagian petani di Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara. Musim hujan berlangsung dengan singkat dan intensitas curah hujan yang lebih tinggi dari curah hujan normal yang menyebabkan bencana banjir dan tanah longgsor seperti di Aceh Selatan, Bener Meriah Aceh Tengah, Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara.

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada unsur-unsur iklim lainnya, seperti naiknya suhu air laut, meningkatnya pH air laut, meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan udara yang pada akhirnya merubah pola iklim dunia.

Bumi makin panas, ancaman bagi keberlangsungnya kehidupan masa depan. Sumber pemanasan global terjadi diseputar lingkungan hidup kita, seperti salah satu sumbernya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa Banda Aceh. TPA tersebut bersifat open dumping yang tiap hari menghasilkan gas metana (CH4) terbuang ke lingkungan. Biogas tersebut terjadi dari proses fermentasi mikroorganisme sampah organik dan an-organik atau sisa pencemaran makluk hidup dalam tumpukan sampah. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit listrik maupun sebagai bahan bakar alternatif.

Hasil kunjungan lapangan ke TPA Gampong Jawa Banda Aceh telah melihat pengelolaan sampah di TPA tersebut. Terlihat para pemulung mengumpulkan sampah yang bisa dimanfaatkan kembali untuk kegunaan lain. Aroma bau busuk tercium setelah masuk ke areal TPA, terlihat gunungan sampah sebagian telah ditutup dengan tanah sebagai pelapisan sampah, ada gunungan sampah yang belum dilakukan penutupan dengan tanah.

TPA tidak dikelola dengan baik juga ikut merusak lingkungan, alasan utamanya adalah sebagai sumber penyakit dan penghasil gas metana (CH4). Metana yang dihasilkan di TPA adalah gas lebih berbahaya dari CO2, metana mempunyai 25 kali terhadap kerusakan ozon. Banyak dihasilkan dari dekomposisi bahan organik secara anaerobik seperti sawah, penimbunan sawah organik dan kotoran makluk hidup. Berbagai macam limbah dibuang seperti limbah rumah tangga, rumah sakit, daerah pertokoan, perkantoran, pasar, permukiman, jalan protokol, limbah saluran drainase dan fasilitas umum dibuang ke lokasi TPA yang pengelolaan TPA-nya open dumping atau terbuka. Belum ada pengolahan sampah yang optimal dilakukan oleh pemerintah. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun