Mohon tunggu...
Bagus Yuli Setyawan
Bagus Yuli Setyawan Mohon Tunggu... Guru - GURU/TIK/INFORMATIKA/SMAN 2 PADALARANG

Bismillah.. Memberikan sesuatu hal yang bermanfaat bagi orang banyak adalah visi hidup saya, baik melalui Tulisan , Kata-Kata . Tetapi yang paling penting adalah Memberikan Contoh kebaikan berupa tindakan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

ChatGPT Bagi Dunia Pendidikan, Buruk atau Menguntungkan? Bagaimana Nasib Guru?

19 Maret 2023   19:30 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:30 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Bismillah..

Tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya teknologi AI ( Artificial Intellingence ) atau Kecerdasan Buatan melalui perusahaan OpenAI dengan Chat GPT-nya  telah membuat heboh khususnya dunia pendidikan. 

Munculnya Chat GPT seolah bagaikan air yang terus mengalir dan tidak dapat lagi kita bendung. Jelas dunia pendidikan yang menjadi sektor utama mendapatkan ilmu pengatahuan menjadi merasa terancam dengan hadirnya sebuah mesin atau robot yang mampu menjawab dengan baik setiap pertanyaan. 

Selanjutnya untuk apa hadirnya sekolah atau adanya guru ? , sedangkan dengan satu buah aplikasi Chat GPT semua jenis pertanyaan nyaris terjawab dengan sempurna, bahkan dengan segala macam bahasa. 

Apakah kita sebagai guru harus panik ?

Mari kita jawab setelah kita simak hal-hal yang sangat penting mengenai Chat GPT berikut ini :

Sebagai model bahasa yang dilatih untuk menghasilkan teks yang mirip dengan teks manusia, Chat GPT dapat memiliki pengaruh yang besar bagi dunia pendidikan. 

Berikut adalah beberapa cara di mana Chat GPT dapat mempengaruhi dunia pendidikan:

  1. Membantu dalam pembelajaran online: Chat GPT dapat digunakan untuk membangun asisten virtual yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran online. Asisten virtual dapat memberikan jawaban cepat atas pertanyaan siswa, memberikan penjelasan tambahan, dan bahkan dapat menunjukkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas.

  2. Meningkatkan efisiensi pengajaran: Chat GPT dapat digunakan untuk membuat chatbot yang dapat membantu guru dalam memberikan umpan balik kepada siswa. Chatbot dapat memantau kinerja siswa, memberikan umpan balik dan saran untuk meningkatkan hasil belajar.

  3. Meningkatkan aksesibilitas: Chat GPT dapat membantu dalam membuat materi pembelajaran yang lebih mudah diakses dan dimengerti. Dengan kemampuannya untuk menghasilkan teks dengan bahasa yang mudah dipahami, Chat GPT dapat membantu siswa dengan kebutuhan khusus atau bahasa yang berbeda untuk belajar dengan lebih mudah.

  4. Meningkatkan kualitas kurikulum: Chat GPT dapat digunakan untuk melakukan analisis teks terhadap kurikulum dan membuat saran untuk meningkatkan kualitas kurikulum. Dengan memeriksa materi pembelajaran dan mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan, Chat GPT dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.

  5. Meningkatkan interaksi sosial: Chat GPT dapat digunakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam interaksi sosial. Sebagai contoh, Chat GPT dapat digunakan untuk membuat chatbot yang dapat membantu siswa dengan autisme untuk berinteraksi dengan orang lain.

Namun, perlu diingat bahwa teknologi tidak dapat menggantikan guru atau pengalaman belajar manusia yang sebenarnya. Oleh karena itu, penggunaan Chat GPT di dunia pendidikan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa serta penggunaannya harus diawasi secara ketat.

Bagaimana , apakah kita sebagai guru khususnya sudah bisa menjawab pertanyaan di atas?

Apakah kita sebagai guru harus panik?

Tentu tidak harus panik karena pada dasarnya keberadaan kita tidak dapat tergantikan oleh teknologi apapun. Yang mesti kita lakukan adalah mengantarkan peserta didik untuk mampu menggunakan Chat GPT sebagai tools dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan membantu menyalurkan kreatifitas dan potensinya masing-masing.

Kita sebagai guru bahkan akan sangat terbantu dalam membuat media-mendia pembelajaran yang lebih baik dan inovatif, menulis buku , artikel , bahkan hingga konten-konten kreatif melalui youtube.

Tentu ini tidak mudah, butuh kerja keras dan perubahan mainset kita sebagai tenaga pendidik. Tetapi semoga artikel ini mampu membuka wawasan kita khususnya sebagai guru agak mampu lebih dinamis dalam mengambil manfaat dari kemajuan teknologi serta menjadi guru terbaik yang dapat memberikan contoh teladan bagi peserta didik sehingga masa depan pendidikan akan jauh lebih baik. Insya ALLOH.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun