Hai Selamat Sore Guys....
Kini ada Tulisan mengenai Seorang RA Kartini Terinspirasi dari GKJW dan Kepahlawanan GKJW bagi Indonesia Pancasilais..
Pahlawan Corona oleh Gendhut Hadun Jr The Pooh dan Bagus Permono Immanuel bersama Stephanie Java Germany.
Tokoh Emansipasi Wanita. GKJW. Kepahlawanan GKJW bagi Indonesia Pancasilais. Inovasi Gereja GKJW.
Pahlawan Corona oleh Gendhut Hadun Jr The Pooh dan Bagus Permono Immanuel bersama Stephanie Java Germany.
Kartini ingin belajar ke Belanda. Dia mengajukan rakes (surat permohonan) untuk belajar ke negeri itu. Tetapi keluarga yang menjadi sahabat dekatnya -- Menteri Kebudayaan, Agama, dan Industri Hindia Belanda --Abendanon dan istrinya, Rosa Manuela Mandri, menyarankan Kartini untuk belajar di Batavia. Tetapi mimpi itu pun tak terwujud. Satu-satunya kemungkinan yang ada, walaupun jelas itu bukan pilihan pertama atau keduanya, Kartini ingin belajar di Mojowarno.
Dalam suratnya kepada Ny. Abendanon bertanggal 30 September 1901 Kartini mendapatkan ijin dari bapaknya untuk belajar di Mojowarno. Dalam surat-suratnya kemudian, Kartini tidak pernah mencatatkan sendiri bahwa dia pernah belajar di Mojowarno (dalam catatan R. Soedibjo Mariso, pada tahun 1899 Kartini datang ke Mojowarno, tetapi jika dibandingkan surat Kartini tersebut bahwa ketika itu dia belum berangkat ke Mojowarno, agaknya catatan R. Soedibjo Mariso tersebut perlu ditinjau ulang). Namun, dia memiliki catatan penting bagi pendidikan bidan yang diadakan di Mojowarno ketika itu. Kepahlawanan Kristen bagi Indonesia.
Dalam suratnya kepada Abendanon, 31 Januari 1903, dia mencatatkan, "Betapa pikiranmu tentang zending yang hendak berbuat baik kepada rakyat di pulau Jawa, semata-mata oleh karena kemauan rasa kasih, jadi zending yang maksudnya bukan hendak mengajak orang memeluk agama Nasrani, dan yang menjauhkan semua agama daripada usahanya? Apakah salahnya jika usaha seperti di Mojowarno dilakukan di kota yang lain-lain juga, usaha yang sama sekali tiada berpanji-panji agama? Dengan demikian penduduk yang beragama Islam tidak terpaksa menjadi musuh."Â