Mohon tunggu...
Bagus Ubhara
Bagus Ubhara Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Pasca

Magister Hukum

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kali Ini KPK Membutuhkan Kita

11 Maret 2017   19:25 Diperbarui: 13 Maret 2017   00:00 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nonet-Selznick dalam teori hukum responsif nya, salah bentuknya sebagai antinomi dari hukum yang represif, menyatakan bahwa, yang disebut hukum represif bukan selalu mewujud dalam bentuk penindakan yang kasar (blatant opression), melainkan bisa juga hadir secara sangat halus dimana penguasa dengan sengaja mengabaikan keberpihakan terhadap rakyat. Penguasa dalam kasus KTP elektronik ini wajib menunjukkan keberpihakannya terhadap kepentingan rakyat atas terciptanya negara yang bersih dari korupsi, justru ketika semua pihak menyadari bahwa kasus KTP Elektronik ini melibatkan bukan sekedar orang kuat, tapi juga korporasi (parpol) yang sangat kuat. 

Tulisan ini penulis tutup dengan ajakan kepada seluruh rakyat utk ikut mengawal persidangan kasus KTP Elektronik hingga tuntas sebagai momentum terciptanya negara kita yang bersih bebas korupsi, dimana KPK sebagai satu-satunya harapan rakyat terhadap pemberantasan korupsi membutuhkan dukungan besar dari kita semua.  

Setiap kasus korupsi yang terungkap, tidak boleh menjadikan kita semua berkecil hati, melainkan jadikan momentum utk menciptakan atau membangun negara kita menjadi negara yang bersih dan bebas korupsi. Dan saat ini, negara dan KPK membutuhkan kita semua utk ikut serta mewujudkannya dengan cara mengawal persidangan kasus ini hingga tuntas.


NB:

seharusnya ini sy masukkan ke kategori Hukum, atau sosiologi hukum, tapi tdk ada kategori tsb terpaksa masuk ke politik  :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun