Mohon tunggu...
BAGUS TRICAHYAJUNIYANTO
BAGUS TRICAHYAJUNIYANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang yang suka menulis dan sekarang berkuliah di universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

"Banjir melanda Sidoarjo: Dampak luas dan pentingnya langkah Preventif"

5 Januari 2025   20:45 Diperbarui: 5 Januari 2025   20:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Sidoarjo, Jawa Timur -- Banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo setelah hujan deras mengguyur selama beberapa hari terakhir. Genangan air yang mencapai ketinggian 50-80 cm dilaporkan mengganggu aktivitas warga, terutama di kawasan Porong, Tanggulangin, dan Candi. Selain merendam rumah, banjir juga memutus akses jalan utama, membuat ratusan kendaraan terjebak macet, dan memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, banjir ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Hujan dengan intensitas tinggi dalam durasi panjang menjadi pemicu utama. Namun, saluran drainase yang tidak mampu mengalirkan air secara optimal serta sedimentasi di sungai-sungai utama di kawasan ini turut memperparah kondisi.

"Curah hujan yang tinggi telah membuat beberapa sungai meluap, terutama Sungai Porong. Drainase di beberapa kawasan permukiman juga tersumbat oleh sampah, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar," ujar Kepala BPBD Sidoarjo, Agus Widodo, dalam keterangannya pada Sabtu (4/1).

Selain itu, kerusakan lingkungan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) juga menjadi perhatian. Alih fungsi lahan dari kawasan hijau menjadi area industri dan perumahan tanpa mempertimbangkan kapasitas resapan air telah memicu banjir berulang di Sidoarjo. Wilayah Tanggulangin, misalnya, yang sebelumnya merupakan area sawah dan rawa, kini banyak berubah menjadi kawasan permukiman padat penduduk.

Dampak Luas bagi Warga
Dampak banjir ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, sekitar 300 rumah terendam air. Sejumlah sekolah terpaksa meliburkan kegiatan belajar-mengajar karena ruang kelas ikut tergenang. Warga pun kesulitan mendapatkan air bersih, sementara aliran listrik di beberapa wilayah dipadamkan demi alasan keamanan.

"Setiap tahun, kami menghadapi banjir seperti ini. Harapan kami sederhana, ada solusi nyata dari pemerintah untuk memperbaiki saluran air dan menormalisasi sungai," kata Slamet, seorang warga Desa Porong, sambil memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.

Sementara itu, kerugian ekonomi akibat banjir juga dirasakan oleh pelaku usaha kecil. Banyak warung dan toko kecil yang terpaksa tutup karena genangan air menghalangi akses pelanggan. Para petani juga mengeluhkan rusaknya lahan pertanian yang terendam air selama berhari-hari.

Pentingnya Tindakan Preventif
Para pakar lingkungan menilai bahwa banjir di Sidoarjo bukan hanya akibat fenomena alam, tetapi juga merupakan dampak dari kurangnya perhatian terhadap tata kelola lingkungan. Penataan ruang yang tidak sesuai dengan aturan, kurangnya ruang terbuka hijau, serta buruknya pengelolaan sampah menjadi akar persoalan yang memerlukan solusi mendesak.

"Langkah preventif seperti normalisasi sungai, pembangunan waduk atau embung, serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan harus dilakukan segera. Jika tidak, banjir seperti ini akan terus berulang dan semakin parah," ujar Dr. Andi Setiawan, seorang pakar tata kota dari Universitas Airlangga.

Di sisi lain, pemerintah daerah telah mengupayakan beberapa langkah darurat untuk menangani dampak banjir. Tim BPBD, bersama TNI dan Polri, telah mendistribusikan bantuan berupa logistik, makanan siap saji, dan obat-obatan ke posko-posko pengungsian. Evakuasi warga yang berada di lokasi rawan juga terus dilakukan demi memastikan keselamatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun