Mohon tunggu...
Bagus Sukma Agung
Bagus Sukma Agung Mohon Tunggu... Lainnya - Instruktur Ahli Pertama di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Bantaeng, Ditjen Binalavotas, Kemnaker RI

Seorang yang terus menerus belajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sanitasi dan Hygiene Makanan

11 Mei 2023   12:34 Diperbarui: 11 Mei 2023   12:37 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sanitasi dan hygiene memainkan peran yang sangat penting dalam proses pembuatan makanan. Dalam industri makanan, kesalahan dalam sanitasi dan hygiene dapat menyebabkan kontaminasi dan penyebaran penyakit yang berpotensi berbahaya bagi konsumen. Oleh karena itu, penting untuk memahami praktik sanitasi yang benar dan menjaga kebersihan selama seluruh proses produksi makanan.

Sanitasi adalah proses membersihkan dan menjaga kebersihan area, peralatan, dan bahan makanan untuk mencegah kontaminasi. Hygiene, di sisi lain, mencakup praktek-praktek individu dalam menjaga kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan secara teratur dan memakai pakaian kerja yang bersih. Kombinasi sanitasi yang baik dan praktik kebersihan pribadi yang tepat akan membantu mencegah risiko kontaminasi dalam makanan.

Salah satu praktik sanitasi yang paling penting adalah membersihkan dan mendisinfeksi area kerja. Area kerja, termasuk permukaan meja, peralatan, dan alat makan, harus dibersihkan secara teratur menggunakan deterjen dan desinfektan yang tepat. Membersihkan secara menyeluruh akan menghilangkan kotoran, sisa makanan, dan mikroorganisme yang mungkin ada. Setelah membersihkan, langkah selanjutnya adalah mendisinfeksi area dengan menggunakan bahan kimia yang efektif untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur yang tersisa. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan pemakaian yang benar dari produk-produk pembersih dan desinfektan.

Selain membersihkan area kerja, peralatan dan alat makan juga harus diperhatikan. Peralatan yang digunakan untuk memproses makanan harus dicuci bersih setelah digunakan. Dalam industri makanan, penggunaan mesin pencuci piring dengan suhu air panas dan deterjen yang efektif adalah praktik yang umum. Alat makan seperti pisau, sendok, dan garpu juga harus dicuci dengan air panas dan deterjen, kemudian dikeringkan sebelum digunakan kembali.

Kebersihan pribadi, terutama dalam hal mencuci tangan, juga sangat penting dalam mencegah kontaminasi makanan. Sebelum memulai pekerjaan di dapur, atau setelah menggunakan toilet, menjaga hewan peliharaan, atau menyentuh bahan makanan mentah, penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik. Hal ini akan membantu menghilangkan kuman dan bakteri yang mungkin ada pada tangan. Selain itu, memakai pakaian kerja yang bersih dan menjaga kebersihan diri secara umum juga merupakan praktik kebersihan pribadi yang penting.

Selain praktik sanitasi dan kebersihan pribadi, penyimpanan bahan makanan juga memainkan peran penting dalam menjaga keamanan makanan. Bahan makanan harus disimpan pada suhu yang aman dan terhindar dari kontaminasi silang. Bahan makanan yang mudah membusuk, seperti daging, ikan, dan produk susu, harus disimpan di dalam lemari pendingin pada suhu yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Sementara itu, bahan makanan kering seperti beras dan tepung harus disimpan di tempat yang kering dan terhindar dari serangga.

Pemisahan bahan makanan juga penting untuk mencegah kontaminasi silang. Misalnya, bahan makanan mentah seperti daging tidak boleh disimpan bersama dengan bahan makanan yang sudah matang atau siap saji. Hal ini dapat mencegah penyebaran bakteri dari bahan mentah ke bahan matang. Pemisahan juga berlaku untuk alat makan dan peralatan. Alat makan yang digunakan untuk memproses bahan makanan mentah harus dipisahkan dari alat makan yang digunakan untuk menyajikan makanan yang sudah matang.

Selain praktik sanitasi dan kebersihan, pelatihan karyawan juga merupakan faktor penting dalam menjaga sanitasi dan hygiene dalam pembuatan makanan. Karyawan harus dilatih tentang praktik sanitasi yang benar, termasuk mencuci tangan, membersihkan area kerja, dan menyimpan bahan makanan dengan aman. Mereka juga harus menyadari bahaya kontaminasi dan pentingnya menjaga kebersihan pribadi. Pelatihan rutin dan pengawasan oleh manajemen juga diperlukan untuk memastikan bahwa praktik sanitasi dipatuhi secara konsisten.

Dalam rangka menjaga sanitasi dan hygiene yang baik dalam pembuatan makanan, lembaga dan organisasi terkait, seperti Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM), memiliki peran penting dalam memberikan pedoman dan regulasi. Mereka menetapkan standar sanitasi yang harus dipatuhi oleh industri makanan. Selain itu, mereka juga melakukan inspeksi dan pengujian untuk memastikan bahwa perusahaan makanan mematuhi standar sanitasi yang ditetapkan.

Dengan menjaga sanitasi dan hygiene yang baik dalam pembuatan makanan, risiko kontaminasi dan penyebaran penyakit dapat diminimalkan. Praktik sanitasi yang benar, kebersihan pribadi yang terjaga, penyimpanan bahan makanan yang aman, dan pelatihan karyawan yang adekuat adalah faktor-faktor kunci dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun