Relevan artinya video itu sesuai sama apa yang kita mau tahu atau butuhkan. Personal artinya video itu ngasih kesan bahwa ngerti dan peduli sama kita. Interaktif artinya video itu memancing kita buat ikut berpartisipasi, misalnya dengan memberi komentar, like, share, atau bikin video balasan. Berkesan artinya video itu memberi pengalaman yang positif dan memorable bagi kita.
Nah, konten video yang seperti itu bisa kita temui di media sosial seperti TikTok dan Instagram.
3. Lebih Mudah
Gen Z bisa memanfaatkan fitur-fitur di TikTok dan Instagram untuk mencari informasi yang relevan dan menarik. Di kedua platform ini, kita bisa cari apa saja dengan mudah. Cukup mengetikkan hashtag yang sesuai dengan topik yang kita mau tau, misalnya #skincare, #drakor, #matematika, atau #tiktokchallenge.
Ini beda kalau kita cari sesuatu di Google. Di Google, kita harus pilih kata kunci yang tepat dan efektif. Kalau tidak, kita akan dapat hasil pencarian yang nggak sesuai atau nggak relevan.
Algoritma Instagram dan TikTok juga bikin Gen Z makin mudah mendapatkan informasi yang relevan dan menarik. Algoritma ini bisa ngerti apa yang kita suka atau tidak suka. Jadi, semakin sering kita nonton, like, share, atau komentar video-video tertentu, semakin sesuai konten yang ditampilkan sama minat dan kebutuhan kita. Kita nggak perlu repot-repot cari lagi. Cukup scroll aja halaman For You di TikTok atau Explore di Instagram, kita akan menemukan banyak video yang bikin kita betah nonton.
Itulah tiga alasan kenapa Gen Z lebih pilih TikTok daripada Google. Jadi, tak heran deh kalau TikTok jadi sumber informasi utama bagi Gen Z.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H