SAJAK-SAJAK : Bagus Setyoko Purwo
TERTUJU PADA TUHAN
Sebenarnya cinta bermula dariMu
Tiada cinta dan sayang yang bermuara kehadiratMu
Seolah pekat yang Kau ciptakan
Menyimpan Tanya kebesaran diriMu
Tuhan manakah yang aku tuju
Bintangkah karena tebaran cahayanya
Bulankah karena bulat purnamanya
Mataharikah karena pijaran mahkotanya
Mengenali diriMu tanpa sebab
Awal mula kegilaan diriku
MenggauliMu tanpa adab
Awal mula kehampaan diriku
Hingga sebab dari segala sebab
Hal ihwal apakah Tuhan
Yang menjadikan aku hadir
Sembah kepadaMu semata
Bekasi, 16 Mei 2012
MALAM KELAHIRAN DIRIKU
Dua puluh enam tahun menyiasati persoalan
Memagari diri dengan tebing karang
Bagaimana mungkin sang waktu menyayat kulit ari
Sedangkan kelopak mata masih segar
Dengan tebusan doa di pergantian malam
Mencelupkan raga dalam lautan lepas
Menggugah kesadaran jiwa dan seketika
Lupa atau hendak mencari klise yang terulang
malam tak kan rela aku rayu dan puja
agar terulang menjadi riang tawa ketika aku tiba
Bekasi, 16 Mei 2012
SEORANG PEREMPUAN KU PINANG DIRINYA
Mencuri tatapanmu dibalik daun talas yang mengembang
Setetes cinta membasahi kegersangan jiwa
Apakah tanda cinta itu berawal dari panah asmara
Kau rapatkan langit-langit bumi
Hening
Kenapa bisu yang kau tawarkan padaku
Seekor camar bahkan mencemohmu
Kucing dapur yang dekil itu bahkan ikut mentertawaimu
Aku tidak sedang bergurau
Tidak juga menggombal
Sesampainya di waktu menjelang maghrib
Kau kirim pesan bersahaja itu
Aku eja setiap katakata itu:
Kau butuh aku
Aku mendampingimu dalam relung waktu –Tabah Puji Rahayu
Bekasi, 16 Mei 2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI