Mohon tunggu...
Bagus Setyoko Purwo
Bagus Setyoko Purwo Mohon Tunggu... -

Jika untuk menulis saja perlu kemampuan, maka aku tuangkan kemampuan menulisku di kompasiana. Dan jika untuk jadi penulis aku di minta untuk konsisten menulis, mohon maaf jika tulisan-tulisanku tidak semestinya seperti penulis sungguhan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-sajak Hari ini

16 Mei 2012   23:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:12 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SAJAK-SAJAK : Bagus Setyoko Purwo

TERTUJU PADA TUHAN

Sebenarnya cinta bermula dariMu

Tiada cinta dan sayang yang bermuara kehadiratMu

Seolah pekat yang Kau ciptakan

Menyimpan Tanya kebesaran diriMu

Tuhan manakah yang aku tuju

Bintangkah karena tebaran cahayanya

Bulankah karena bulat purnamanya

Mataharikah karena pijaran mahkotanya

Mengenali diriMu tanpa sebab

Awal mula kegilaan diriku

MenggauliMu tanpa adab

Awal mula kehampaan diriku

Hingga sebab dari segala sebab

Hal ihwal apakah Tuhan

Yang menjadikan aku hadir

Sembah kepadaMu semata

Bekasi, 16 Mei 2012

MALAM KELAHIRAN DIRIKU

Dua puluh enam tahun menyiasati persoalan

Memagari diri dengan tebing karang

Bagaimana mungkin sang waktu menyayat kulit ari

Sedangkan kelopak mata masih segar

Dengan tebusan doa di pergantian malam

Mencelupkan raga dalam lautan lepas

Menggugah kesadaran jiwa dan seketika

Lupa atau hendak mencari klise yang terulang

malam tak kan rela aku rayu dan puja

agar terulang menjadi riang tawa ketika aku tiba

Bekasi, 16 Mei 2012

SEORANG PEREMPUAN KU PINANG DIRINYA

Mencuri tatapanmu dibalik daun talas yang mengembang

Setetes cinta membasahi kegersangan jiwa

Apakah tanda cinta itu berawal dari panah asmara

Kau rapatkan langit-langit bumi

Hening

Kenapa bisu yang kau tawarkan padaku

Seekor camar bahkan mencemohmu

Kucing dapur yang dekil itu bahkan ikut mentertawaimu

Aku tidak sedang bergurau

Tidak juga menggombal

Sesampainya di waktu menjelang maghrib

Kau kirim pesan bersahaja itu

Aku eja setiap katakata itu:

Kau butuh aku

Aku mendampingimu dalam relung waktu –Tabah Puji Rahayu

Bekasi, 16 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun