Ingin menanam sayur dan buah tapi luas lahan terbatas? Silahkan coba metode hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu cara bagi yang ingin menanam sayur dan buah dengan lahan terbatas. Hidroponik adalah salah satu solusi yang bisa diambil untuk permasalahan semakin menyempitnya luas lahan pertanian.
Hidroponik merupakan salah satu langkah yang bisa diambil untuk bercocok tanam dengan lahan yang terbatas. Metode ini sudah banyak diterapkan oleh masyarakat dalam menjaga keseimbangan kebutuhan pangan. Selain itu hidroponik juga merupakan dari modernisasi dalam bidang pertanian. Metode ini sangat cocok diterapkan di area perkotaan yang luas pekarangan rumah sangat sempit.
Hidroponik (hydroponics) berasal dari kata hydros yang berarti air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam. Jadi hidroponik adalah segala aktivitas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat tumbuhnya. Tanah merupakan sumber daya alam utama yang ada di bumi bagi makhluk hidup seperti manusia maupun mikroorganisme.
Menurut literatur, hidroponik telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Ada tanaman gantung di Babilon dan tanaman terapung di Cina yang bisa disebut sebagai contoh hidroponik. Di Mesir, India, dan Cina, manusia purba sudah kerap menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk semangka, mentimun, dan sayuran lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Cara bertanam seperti ini kemudian disebut river bed cultivation.
Istilah hidroponik lahir pada tahun 1936. Istilah ini diberikan untuk hasil DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari Universitas California, USA, berupa tanaman tomat setinggi 3 meter yang penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya.
Keuntungan yang utama adalah keberhasilan tanaman untuk tumbuh dan berproduksi lebih terjamin. Keuntungan yang lain dari hidroponik yaitu :
1.Perawatan lebih praktis serta gangguan hama lebih terkontrol;
2.Pemakaian pupuk lebih hemat (efisien);
3.Tanaman yang mati lebih mudah diganti dengan tanaman yang baru;
4.Tidak banyak membutuhkan tenaga kasar karena metode kerja lebih hemat dan memiliki standardisasi;
5.Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak;