Mohon tunggu...
Bagus Satriyo
Bagus Satriyo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Eksistensi Sarjana Kesehatan Masyarakat di Era Modern: Peluang dan Tantangan

5 Januari 2025   19:55 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan masyarakat adalah fondasi utama yang menjaga kualitas hidup manusia di tengah dunia yang terus berubah dan berkembang. Di balik upaya ini, Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) memegang peran penting. Mereka menciptakan lingkungan yang sehat, mengedukasi masyarakat, dan merancang kebijakan yang berdampak luas. Meski memiliki peran besar, mereka juga menghadapi berbagai peluang besar dan tantangan yang kompleks.

Sarjana Kesehatan Masyarakat berfokus pada peningkatan kualitas hidup melalui langkah-langkah preventif, promotif, dan pengelolaan kebijakan kesehatan. Salah satu tanggung jawab utamanya adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat. Program seperti kampanye anti-rokok, edukasi gizi seimbang, dan sosialisasi imunisasi menjadi upaya konkret untuk mencegah penyakit sebelum terjadi. Selain itu, mereka memastikan layanan kesehatan di rumah sakit, puskesmas, atau organisasi kesehatan lainnya berjalan efektif, dari perencanaan program hingga evaluasi.

Di sisi lain, SKM juga berkecimpung di bidang penelitian dengan memanfaatkan data untuk mencari solusi atas berbagai masalah kesehatan. Mereka mengevaluasi kebijakan, memahami pola penyakit, hingga memprediksi tren masa depan. Sebagai penghubung antara masyarakat dan pembuat kebijakan, mereka memastikan kebutuhan kesehatan masyarakat diperhatikan, misalnya melalui advokasi regulasi pengendalian penyakit menular atau kebijakan sanitasi lingkungan.

Menjadi lulusan Kesehatan Masyarakat membuka banyak peluang karier di sektor pemerintah, swasta, maupun organisasi non-pemerintah (NGO). Di sektor pemerintah, mereka dapat bekerja di instansi seperti Kementerian Kesehatan atau BPJS Kesehatan, menangani program nasional seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam organisasi internasional seperti WHO atau UNICEF, mereka menangani proyek-proyek global, misalnya penanganan gizi buruk. Sementara di dunia korporasi, SKM dapat menjadi konsultan kesehatan kerja atau pengelola program CSR yang berfokus pada isu kesehatan. Selain itu, mereka juga bisa memilih menjadi dosen atau peneliti, serta menciptakan solusi digital inovatif seperti aplikasi kesehatan atau layanan berbasis komunitas.

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Dunia kerja yang semakin kompetitif membuat SKM perlu memiliki keterampilan tambahan, seperti analisis data dan manajemen proyek. Selain itu, pemahaman masyarakat yang masih minim terhadap peran SKM menjadi tantangan tersendiri, karena sering kali isu kesehatan dianggap hanya tanggung jawab dokter atau perawat. Pesatnya perkembangan teknologi juga menuntut mereka untuk terus beradaptasi, misalnya dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) atau big data untuk membuat program kesehatan yang lebih efektif. Di tingkat global, tantangan seperti pandemi, perubahan iklim, dan penyakit tidak menular memerlukan pendekatan kolaboratif lintas sektor.

Meskipun begitu, masa depan SKM tetap cerah jika mereka mampu beradaptasi dan berinovasi. Investasi dalam pendidikan berkualitas, penguasaan teknologi, serta kemampuan bekerja secara kolaboratif adalah kunci keberhasilan. Soft skill seperti komunikasi, kepemimpinan, dan empati juga penting untuk menghadapi berbagai kompleksitas masalah kesehatan masyarakat. Pandemi COVID-19, misalnya, telah menunjukkan betapa pentingnya peran SKM sebagai garda depan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai sektor---teknologi, ekonomi, dan sosial---menjadi langkah tak terelakkan untuk menciptakan solusi yang terintegrasi.

Eksistensi Sarjana Kesehatan Masyarakat di era modern ini sangat vital. Dengan peran yang luas, peluang karier yang menjanjikan, dan tantangan yang memacu inovasi, SKM memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan terus belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi, mereka dapat memastikan kontribusi yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Referensi

  • Green, J., & Tones, K. (2010). Health Promotion: Planning and Strategies. SAGE Publications.
  • Kementerian Kesehatan RI. (2023). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.
  • WHO. (2022). Public Health Workforce Development. www.who.int

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun