Dalam beberapa tahun terakhir program pembelajaran di satuan pendidikan atau sekolah diarahkan kepada penguatan nilai-nilai Pancasila. Namun ternyata penguatan Pancasila di sekolah kepada peserta didik tidak hanya dapat dilakukan melalui aktifitas pembelajaran saja.
Akan tetapi dapat melalui beberapa kegiatan lain yakni penguatan manajemen sekolah terutama pada aspek penataan sarana dan prasarana pendidikan serta pembinaan peserta didik.
Keduanya dirasa menjadi suplemen yang pas dilakukan oleh sekolah untuk menerapkan penguatan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik. Mengingat kedua kegiatan tersebut juga bersinggungan langsung dengan peserta didik.
Ditambah dengan strategi penguatan pendidikan karakter berbasis penguatan nilai-nilai Pancasila dengan pembiasaan agar melekat dalam ingatan dan perilaku sehari-hari peserta didik.
Berangkat dari permasalahan itulah, tim penelitian Departemen Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang berupaya membantu sekolah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sekolah dalam upaya penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila.
Memilih Sekolah Dasar (SD) Laboratorium Universitas Negeri Malang sebagai lokasi penelitian. Ketua tim peneliti, Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd menitikberatkan pada bagaimana sekolah melalui kerja sama yang baik antara kepala sekolah, guru, dan juga wali murid.
Mereka dapat bersinergi dalam menguatkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter. Berfokus pada nilai religius, nasionalisme, gotong royong, integritas, dan kemandirian yang mewakili kelima sila Pancasila.
Maisyaroh menyebut strategi pembiasaan sebagai salah satu opsi yang paling ideal dalam menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila. Pihaknya mengambil contoh, pemasangan gambar yang bermuat nilai Pancasila seperti ajakan berbuat jujur dan penempatan gambar-gambar pahlawan nasional di lokasi yang tepat.
Menurut Maisyaroh akan dengan sendirinya akan membantu peserta didik memahami dan menerapkan perilaku yang sesuai dengan kelima nilai Pancasila karena bersinggungan dengan gambar-gambar tersebut setiap hari.