Mohon tunggu...
Bagus Rachmad Saputra
Bagus Rachmad Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang

Penulis buku Kepemimpinan Pembelajaran Di Era Abad 21 (2020) dan Kumpulan Puisi Titik Balik (2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menulis Artikel Ilmiah Itu Mudah, 5 Hal Ini yang Perlu Dipersiapkan

20 Mei 2021   20:20 Diperbarui: 21 Mei 2021   23:28 2294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis artikel ilmiah sejatinya begitu mudah bagi mahasiswa ataupun dosen sebagai hasil dari penelitian ilmiah yang telah dilakukan. 

Tak jarang dalam menulis artikel ilmiah banyak ditemui banyak hambatan, mulai dari menentukan judul hingga mengikuti kaidah penulisan artikel ilmiah yang terkadang setiap jurnal memiliki sistematika masing-masing. Walaupun secara umum kaidah penulisan artikel ilmiah sama, yakni judul, abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, penutup berupa saran dan kesimpulan, serta referensi atau daftar rujukan. 

Berikut ini 5 hal yang perlu dipersiapkan dalam menulis artikel ilmiah, terutama bagi mahasiswa sebagai salah satu syarat memenuhi kewajiban publikasi ilmiah untuk kelulusan studi mereka.

1. Sering Membaca Artikel Ilmiah di Jurnal Cetak Maupun Online
Sebelum memulai menulis suatu karya ilmiah, seorang penulis perlu banyak membaca referensi-referensi yang relevan dengan topik tulisan. 

Melalui membaca referensi, penulis akan memperoleh gambaran umum seperti apa menyusun kerangka artikel ilmiah yang akan ditulis. 

Hal tersebut sekaligus akan memperdalam wawasan penulis tentang topik yang ditulis. Di mana tambahan wawasan tersebut, selanjutnya akan dituangkan ke dalam isi atau konten artikel ilmiah. 

Membaca referensi juga memperkuat argumentasi penulis tentang urgensi dari topik yang dipilih. Biasanya berupa temuan-temuan penelitian di dalam artikel ilmiah sebelumnya yang dapat digunakan sebagai bahan pendukung atau pembanding yang menjadi kelebihan sekaligus keunikan dari artikel ilmiah yang ditulis dibandingkan artikel-artikel ilmiah sebelumnya. 

Banyak membaca referensi juga akan memperkaya kosa kata, menemukan gaya tulisan, hingga membantu menulis dalam menyusun kerangka berpikir agar artikel yang ditulis dapat dibaca dan dipahami secara sistematis. Sering-sering mengakses jurnal ilmiah baik cetak maupun elektronik dan juga buku-buku yang relevan sebagai sumber referensi.

Tuliskan gagasan dalam sebuah outline | Sumber: campusmedia
Tuliskan gagasan dalam sebuah outline | Sumber: campusmedia
2. Membuat Outline Artikel
Langkah berikutnya adalah membuat outline, meski nampak sederhana, nyatanya membuat outline tidak semudah yang diperkirakan. Penulis perlu menyusun secara sistematis gambaran umum isi dari artikel ilmiah yang akan ditulis. 

Penulis dapat memulainya dari membuat judul, di mana penulisan judul dapat dikembangkan dari penelitian yang terpublikasi pada artikel-artikel ilmiah sebelumnya. Tinggal penulis memodifikasinya dengan keinginan penulis. 

Selain mengembangkan judul yang sudah ada, penulis bisa menulis hal baru dari pengalaman penulis sendiri saat melakukan research atau mini research di lapangan. Temuan yang dirasa unik dapat menjadi topik dan judul yang dapat ditulis oleh penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun