Mohon tunggu...
Bagoes Pangestu Sangaji
Bagoes Pangestu Sangaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa hubungan internasional dengan peminatan terhadap politik global, politik dan hukum domestik.

Saya memiliki minat terhadap kesenian musik dan pernah menjuarai beberapa perhelatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Politik dan Rumah Tangga dari Serial "The Diplomat (2023)" Netflix

18 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 18 Mei 2023   12:01 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada awal adegan, terdapat sebuah kapal induk Inggris yang
mendapatkan serangan sehingga menewaskan sekitar 41 pelaut. Jauh sebelum
itu, hubungan diplomatik Inggris dan Iran mengalami ketegangan yang tiada
henti. Terdapat seorang diplomat perempuan yang sebelumnya sudah pernah
menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Inggris tetapi ditugaskan kembali oleh
Presiden AS dan Kepala Staf Kepresidenan (Gedung Putih). Setelah sampai di
Inggris, diplomat wanita tersebut menemui Menteri Luar Negeri Inggris dan
Perdana Menteri Inggris untuk mengatakan prihatin atas tindakan Presiden AS
yang terlalu berlarut dengan Iran. Untuk merencanakan pertemuan yang baik
antara Duta Besar AS untuk Inggris dengan Menteri Luar Negeri Inggris dan
Perdana Menteri Inggris, diplomat wanita tersebut meminta Menteri Luar
Negeri AS tersebut untuk mencegah Presiden AS membuat pernyataan apapun
untuk menghindari pemberitaan kontroversial dan merusak proses diplomatik.


Diantara ketegangan dan ketakutan yang terjadi, Wakil Kepala Misi
Dubes AS untuk Inggris dihubungi oleh Wakil Menteri Luar Negeri Iran yang
bersikeras memberitahu bahwa Iran bukanlah pelaku atas serangan yang terjadi
di kapal induk Inggris. Duta Besar AS untuk Inggris tersebut menghadiri
peringatan pelaut yang gugur atas serangan yang terjadi di kapal induk Inggris
lalu. Setelah acara selesai, Perdana Menteri Inggris menyapa keluarga korban
pelaut tersebut dan mendapati seorang warga negara yang menuntut keadilan
atas kematian keluarganya. Perdana Menteri Inggris menyatakan bahwa Inggris
akan "menghujani api neraka" di Iran. Diplomat wanita tersebut meyakinkan
Presiden AS bahwa Iran bukan pelaku atas serangan kapal induk Inggris dengan
melibatkan suaminya sebagai sumber informasi. Diplomat wanita tersebut
akhirnya berhasil melakukan kesepakatan dengan Menlu Inggris untuk makan
siang antara Presiden AS dan PM Inggris. Presiden AS bermaksud untuk
mengawal kapal induk Inggris ke pelabuhan, tetapi diplomat wanita tersebut
mengetahui informasi dari Menlu Inggris bahwa PM Inggris berbohong atas
kondisi kapal induk yang melibatkan AS.


Proses rundingan antara Dubes AS untuk Inggris dengan Menlu Inggris,
dan perwakilan Iran yang diduga sebagai dalang penyerangan kapal induk
Inggris untuk membuahkan hasil yaitu mencegah tindakan berlebihan dari para
pemimpin negara yaitu PM Inggris dan Presiden AS yang semakin membuat
hubungan negara Barat dengan negara Iran maupun negara Rusia. Setelah hasil
pertemuan tersebut maka dinyatakan bahwa bukan pemerintahan Rusia yang
melakukan serangan terhadap kapal induk Inggris tetapi suatu kelompok
bayaran atau non pemerintahan. Duta Besar Rusia memberikan informasi bahwa
kelompok bayaran tersebut berada di Prancis Selatan. Di Paris, diplomat wanita
tersebut mendapakan sinyal hijau untuk melakukan penangkapan, ternyata
setelah berbincang dengan Menlu Inggris, diplomat tersebut menyadari bahwa
PM Inggris merupakan dalang atas serangan tersebut.

Kesimpulan dan Ulasan:


Menjadi seorang diplomat diperlukan memiliki pemikiran yang kritis,
manajemen emosi yang baik, dan negosiasi yang mulus. Seringkali peristiwa di
luar nalar manusia terjadi begitu saja di depan mata. Dengan negara sahabatpun,
diplomat rela mengorbankan nyawa dan kredibilitasnya untuk membela negara
sahabatnya untuk solidaritas. Sebagai seorang diplomat bukan hanya
menyampaikan apa yang disampaikan oleh negara asal (home-country) ke
negara tujuan tetapi juga menyeimbangkan perintah dari pemimpin negara asal
dan kebijakan dari negara tujuan.


Diplomat juga harus bisa membuang rasa gengsi terhadap siapapun
termasuk warga sipil. Pada adegan penghargaan kepada jasad kapal induk
Inggris, terdapat seorang warga sipil yang bisa dibilang jurnalis atau informan
yang ingin mendekati diplomat tersebut. Tetapi, staf dan pengawal diplomat
tersebut mengatakan bahwa orang tersebut hanya ingin mengganggu stabilitas
politik diplomat tersebut dan merusak image. Kemudian, dikarenakan
membutuhkan informasi maka diplomat tersebut secara diam-diam dengan
melanggar peraturan kenegaraan pergi menemui warga sipil tersebut untuk
berdiskusi dan mencari informasi tentang hubungan internasional oleh
pemerintahan Inggris.


Sikap profesionalitas dari diplomat juga perlu dimaksimalkan, pada saat
tugas, suami dari diplomat tersebut terkadang mengerti situasi yang terjadi
untuk bersikap profesionalitas. Terkadang muncul juga permasalahan pasangan
keluarga yang memburuk sehingga bisa menambah beban pikiran bagi diplomat
tersebut. Maka dari itu, diperlukannya manajemen emosi dan manajemen waktu
yang baik. Kemudian, kerjasama yang baik antar pegawai juga harus
dimaksimalkan karena seorang diplomat tidak dapat bekerja sendiri tanpa
pekerja lainnya di belakang layar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun