LAPORAN
KEGIATAN BEST PRACTICE PEMBELAJARAN DESCRIPTIVE TEXT: DESCRIBING PEOPLE MELALUI TEKNIK MIND MAPPING DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
OLEH :
BAGUS PRASETYO, S.Pd
Â
Â
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI Â KLAKAH
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bisnis dan Manajemen
(BOARDING SCHOOL BASIC PESANTREN)
Jl. Raya Randuagung No. 17 Telp./Fax. (0334) 441503 Klakah, E-mail : smkn_klakah@ymail.com
2019
PEMBELAJARAN DESCRIPTIVE TEXT: DESCRIBING PEOPLE MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PJBL)
DI KELAS X AKL 2 -- SMK NEGERI KLAKAH
KLAKAH -- LUMAJANG
Â
KATA PENGANTAR
Â
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Best Practice ini.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang
- Kepala SMK Negeri Klakah yang telah memberikan izin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan praktek ini seluas -- luasnya
- Semua rekan guru di SMK Negeri Klakah yang telah memberi bantuan selama proses praktek sampai dengan terwujudnya dalam bentuk Best Practice ini.
- Kepada seluruh anggota keluarga yang selalu memberikan dukungan moril dan materiil sehingga karya ini dapat selesai dengan baik.
- Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan best practice ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
                                          Lumajang, 4 November 2019
                                                Penulis
                                          Bagus Prasetyo, S.Pd.
Â
BIOGRAFI PENULIS
Bagus Prasetyo, Dilahirkan di Kabupaten Lumajang tepatnya di Dusun Klakah Desa Klakah Kecamatan Klakah pada hari Jumat tanggal 19 Juli 1991.  Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Bambang Wagiman dan Kun Widati. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di SDN Klakah 1 di Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang pada tahun 2004. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 1 Sukodono Kecamatan Sukodono dan tamat pada tahun 2007 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Lumajang pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri, tepatnya di Universitas Jember  Fakultas bahasa dan Seni  pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Peneliti menyelesaikan kuliah strata satu (S1) pada tahun 2016. Pada tahun 2017 mengajar di SMK Negeri Klakah -- Lumajang sampai saat ini.
Â
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang melibatkan tahapan berpikir yang tingkatannya tinggi atau biasa disebut dengan High Order Thinking Skills (HOTS). Dengan pembelajaran HOTS ini, peserta didik  ditekankan pada kemampuan analisis, penalaran dan pengaplikasian pembelajaran dalam bentuk dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan meta kognitif. Melalui inovasi ini, diharapkan peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan mengingat dan memahami suatu materi saja.
Dalam implementasi pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013, selama ini penulis hanya menggunakan buku siswa saja. Penulis meyakini bahwa buku yang digunakan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Namun, dalam kenyataannya, penulis menemukan beberapa kendala seperti materi dan tugas yang tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik. Selain itu, materi dan tugas yang diberikan masih berfokus pada kemampuan tingkat bawah siswa (LOTS) seperti mengingat (C1), Memahami (C2) dan Menerapkan (C3).
Berdasarkan temuan permasalahan yang ada didalam kelas, diketahui bahwa (a) peserta didik tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran (b) peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (c) metode yang digunakan oleh guru adalah teacher centre atau ceramah dan penugasan yang diberikan masih bersifat teoritis.
Hal ini yang sebaiknya membuat guru menjadi mawas diri dan melakukan evaluasi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan serangkaian kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran inovatif serta teknik pembelajaran yang sesuai dengan latar belakang peserta didik. Oleh sebab itu, penulis berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model PjBL dan teknik mind mapping dalam materi descriptive text: describing people dengan harapan peserta didik menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran.
- Permasalahan
- Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah, permasalahan yang terjadi didalam kelas adalah sebagai berikut:
- Siswa tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran
- Siswa kurang termotivasi dalam mempelajari Bahasa Inggris
- Guru masih menggunakan metode ceramah
- Strategi Pemecahan Masalah
Dalam mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka penulis akan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dengan menggunakan teknik mind mapping dalam pembelajaran Bahasa Inggris materi descriptive text; describing people. Model pembelajaran inovatif ini dapat membuat peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Inggris juga sesuai dengan tuntutan keterampilan abad 21 dimana peserta didik akan melakukan sebuah proyek secara berkelompok dimana akan terdapat aktifitas kolaborasi dan diskusi terkait tugas yang akan diberikan. Menurut Mayasari dkk (2016), Penerapan PjBL merupakan salah satu upaya dalam menyiapkan siswa memiliki keterampilan abad 21 yaitu dengan merubah peran guru dari penyedia dan penyampai informasi menjadi fasilitator untuk berbagi informasi dan pengetahuan.
Selain menggunakan model pembelajaran inovatif, penulis juga menggunakan teknik mind mapping dalamk kegiatan pembelajaran ini agar peserta didik dapat memetakan informasi-informasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. "Mind mapping akan membantu siswa dalam belajar, menyusun, dan menyimpan informasi kedalam otak secara alami. (Rahayu, 2017). Berdasarkan hasil wawancara dengan rekan sejawat terkait penggunaan mind mapping dalam mengajar materi teks berbahasa Inggris, disebutkan bahwa penggunaan mind mapping technique memudahkan siswa mencari informasi spesifik yang ada didalam teks karena siswa akan memetakan informasi-informasi tersebut kedalam suatu bagan.
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berdasarkan sintak-sintak yang ada seperti:
- Menentukan Pertanyaan atau Masalah Utama
- Merencanakan Proyek
- Membuat Jadwal Penyelesaian Proyek
- Memonitor Kemajuan Penyelesaian Proyek
- Mempresentasikan dan Menguji Hasil Penyelesaian Proyek
- Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Nilai Proyek
BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE
- Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Menurut Mayasari (2016) Penerapan PBL dan PjBL merupakan salah satu upaya dalam menyiapkan siswa memiliki keterampilan abad 21 yaitu dengan merubah peran guru dari penyedia dan penyampai informasi menjadi fasilitator untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Berdasarkan kutipan diatas, penulis akan menerapkan model pembelajaran PBL dan PjBL karena kedua model ini sangat direkomdasikan dalam implementasi kurikulum merdeka.
Model pembelajaran ini dapat melatih ketrampilan abad 21 dimana pembelajaran berpusat pada peserta didik, kerjasama tim, berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik dan memanfaatkan teknologi dalam aktifitas pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus berani keluar dari zona nyaman dan siap menghadapi paradigma baru dalam dunia pendidikan dimana peran guru yang dulunya sebagai penyampai materi menjadi seorang fasilitator yang memberikan kesempatan kepada siswa  untuk berkomunikasi dengan cara yang lebih kompleks, menggunakan informasi dalam memecahkan masalah atau menggunakan informasi sebagai dasar untuk mengembangkan kreatifitas peserta didik.
Berkaitan dengan teknik yang akan dipakai, penulis juga akan menerapkan teknik mind mapping untuk meningkatkan kemampuan membuat teks deskriptif pada siswa. Diharapkan penggunaan media dan teknik tersebut dapat memudahkan siswa dalam membuat bacaan yang terdapat dalam teks dengan memetakan informasi-informasi serta mendapat gambaran atau visualisasi dari gambar yang ditampilkan.
- Implementasi Strategi Pemecahan Masalah
Dalam penerapan model Pembelajaran berbasis proyek dan teknik mind mapping untuk mengajar descriptive text : describing people, penulis melakukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai sintaks PjBl yaitu:
- Menentukan Pertanyaan atau masalah Utama
- Guru memberikan pengalaman pertama peserta didik terkait descriptive text : describing people melalui games dalam power point
- Peserta didik melihat video youtube tentang bagaimana cara membuat teks deskriptive menggunakan teknik mind mapping
- Guru dan peserta didik melakukan tanta jawab terkait isi video
- Peserta didik diperlihatkan beberapa foto tentang bapak ibu guru yang mengajar di SMK Negeri Klakah
- Peserta didik diminta untuk mengamati gambar terkait ciri-ciri fisik dan karakternya
- Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa mereka akan diberi tugas untuk membuat descriptive text sederhana tentang seseorang pada gambar yang sudah diperlihatkan sebelumnya
- Merencanakan Proyek
- Guru meminta peserta didik untuk membuat kelompok yang terdiri dari 4-5 anak
- Guru membagikan LKPD kepada masing-masing kelompok berupa amplop yang berisi gambar tentang bapak/ibu guru SMKN Klakah yang akan dideskripsikan
- Peserta didik diberi penjelasan terkait proyek yang akan dibuat yaitu membuat text deskriptif tentang seseorang dengan menggunakan teknik mind mapping
- Peserta didik mendiskusikan mengenai proyek yang akan mereka buat (descriptive text : describing people)
- Membuat Jadwal Penyelesaian Proyek
- Anggota kelompok kelompok berdiskusi terkait waktu pengerjaan dan penyelesaian proyek yang akan dibuat
- Peserta didik membuat timeline bersama kelompoknya untuk menyelesaikan proyek
- Peserta didik dapat melakukan diskusi kelompok diluar jadwal sekolah sesuai kesepakatan kelompok masing-masing
- Memonitor Kemajuan Penyelesaian Proyek
- Guru memonitor hasil kerja kelompok melalui laporan perkembangan proyek yang mereka kerjakan
- Guru memberikan saran terhadap perkembangan proyek yang peserta didik kerjakan
- Guru melakukan penilaian summative terkait kerja kelompok dalam menyelesaikan proyek
- Mempresentasikan dan Menguji Hasil Penyelesaian Proyek
- Peserta didik mempresentasikan hasil proyek kelompoknya secara bergantian
- Kelompok lain menanggapi dan memberikan saran/masukan terkait hasil proyek kelompok yang sedang melakukan presentasi
- Mengevaluasi dan Merefleksi Proses dan Nilai Proyek
- Peserta didik diminta untuk menyampaikan pendapatnya berdasarkan pemahaman yang didapat dalam kegiatan pembelajaran
- Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang dirasa masih belum jelas atau dipahami terkait descriptive text
- Guru memberikan evaluasi terkait proyek yang sudah dibuat peserta didik dalam kelompok
- Hasil yang Dicapai
- Setelah melaksanakan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PJbL) dan teknik mind mapping dalam mengajar descriptive text: describing people, adapun hasil yang dicapai antara lain sebagai berikut:
- Siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena sistem pengajaran yang diberikan memasukkan kerja proyek dalam prosesnya
- Siswa memiliki kesempatan untuk mengintegrasikan kemampuannya
- Model pembelajaran PjBL mendorong siswa untuk belajar kelompok atau berkolaborasi diluar pengajaran di kelas
- Siswa menjadi kreatif dalam membuat proyek yang diberikan
- Â Siswa dapat memetakan informasi dengan mudah melalui mind mapping sebelum membuat kalimat dan dirangkai menjadi sebuah pargraf
- Kendala-kendala yang Dihadapi
- Dalam penggunaan pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (PJbL) dan teknik mind mapping dalam mengajar descriptive text: describing people, juga terdapat kelemahan dan kendala baik sebelum, ketika dan sesudah menggunakannya didalam kelas sebagai berikut:
- Model pembelajaran PjBL memerlukan waktu yang banyak untuk menghasilkan sebuah produk. Dengan kata lain, model pembelajaran ini setidaknya membutuhkan 4 JP untuk menyekesaikan serangkaian sintaks PjBL
- Beberapa siswa mengalami kesulitan selama proses pembelajaran akibat memiliki kelemahan dalam memahami percobaan dan mengumpulkan informasi
- Siswa masih canggung dan malu dalam mempresentasikan proyeknya didepan kelas karena mereka masih belum terbiasa presentasi
- Aktifitas tanya jawab pada saat presntasi masih belum terlihat secara signifikan karena hanya beberapa siswa yang menanggapi hasil proyek temannya.
- Faktor-faktor Pendukung
- Terlepas dari segala kendala yang dialami pada saat kegiatan pembelajaran, faktor -faktor pendukung penggunaan model pembelajaran PjBL dan teknik mind mapping adalah:
- Peserta didik antusias memetakan informasi terkait tugas yang diberikan yaitu membuat teks deskriptif tentang seseorang "bapak ibu guru yang ada di sekolah". Mereka mengumpulkan informasi diluar jam pelajaran denngan cara menanyakan hal-hal berkaitan dengan gambaran diri bapak ibu guru tersebut
- Peserta didik mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat mind mapping karena tidak ada aturan dalam mendesign mapping yang berisi informasi yang dikumpulkan
- Dengan adanya informasi yang dikumpulkan, peserta didik dapat mengembangkan kalimat menjadi sebuah paragraf "descriptive text".
- Alternatif Pengembangan
- Ada beberapa alternatif pengembangan yang bisa dilakukan oleh guru dalam penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan teknik mind mapping, antara lain:
- Menggunakan aplikasi canva dalam membuat mind mapping sehingga proyek mind map yang dihasilkan lebih bagus karena terdapat banyak fitur yang menunjang peserta didik lebih kreatif dalam membuat proyek.
- Hasil teks dapat diposting di aplikasi padlet sehingga semua orang bisa melihat hasil proyek yang dikerjakan. Tidak hanya peserta didik dalam kelompok, tetapi orang lain bisa melihat dan memberikan tanggapan, saran, masukan terkait proyek yang dibuat.
BAB III
KESIMPULAN & REKOMENDASI
- Kesimpulan
- Salah satu tugas guru adalah menemukan cara atau alternatif yang tepat untuk mendukung keberhasilan peserta didik dalam memahami sebuah materi. Materi yang akan disampaikan hendaknya dikemas dalam sebuah rangkaian kegiatan yang dapat membuat siswa terlibat aktif dan termotivasi. Oleh sebab itu, guru menggunakan model pembelajaran inovatif dan teknik yang sesuai dengan latar belakang peserta didik. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dan teknik mind mapping. Berikut adalah kesimpulan yang bisa ditarik setelah menggunakan model dan teknik tersebut:
- Model pembelajaran berbasis proyek atau biasa dikenal dengan istilah Project Based Learning membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran karena selalu melibatkan siswa dalam setiap sintaks pembelajarannya.
- Model pembelajaran berbasis proyek sangat direkomendasikan karena siswa dapat berkolaborasi dan bekerja sama dalam menyelesaikan proyek yang diberikan oleh guru.
- Teknik mind mapping membuat siswa memetakan informasi-informasi yang didapat dengan mudah. Setelah memetakan informasi tersebut, peserta didik bisa mengembangkan informasi tersebut kedalam serangkaian kalimat dan menjadi sebuah paragraf sampai menjadi suatu teks deskriptif yang utuh.
- Siswa menjadi lebih kreatif dalam menuangkan karya kelompoknya yaitu mind mapping dan teks descriptif dengan tema describing people
- Rekomendasi
- Setelah melihat dampak implementasi strategi masalah menggunakan model pembelajaran PjBL dan teknik mind mapping, penulis memberi rekomendasi dalam penggunaanya sebagai berikut:
- Guru sebaiknya menggunakan model-model pembelajaran inovatif karena hal ini dapat meningkatkan keaktifan siswa
- Guru sebaiknya lebih optimal dalam memanfaatkan teknologi karena hal itu akan memudahkan guru menerapkan model pembelajaran dan kegiatan pembelajaran akan lebih efisien
- Siswa bisa mengembangkan kreatifitasnya lebih dalam lagi apabila memanfaatkan aplikasi canva dalam membuat suatu proyek karena disana terdapat fitur-fitur yang sangat mendukung dalam membuat suatu karya
- Guru bisa menggunakan aplikasi padlet untuk memudahkan siswa dalam menampilkan hasil karyanya karena aplikasi ini dapat diakses oleh siapa saja dan platform ini dapat menampung beberapa hasil karya sekaligus.
DAFTAR PUSTAKA
Â
Mayasari, T., Kadarohman, A., Rusdiana., & Kaniawati, I. 2016. Apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Project Based Learning mampu Melatihkan Keterampilan Abad 21?. JPFK, Vol 2 No.1 Hal 48-55.
Muhson, A. 2009. Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa melalui Penerapan Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan Ekonomi, FISE Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahayu, P. 2017. Efektifitas Penggunaan Teknik Mind mapping Terhadap Kemampuan Menangkap Makna Teks Deskriptif Sederhana pada Siswa Kelas XII Boga 2 SMK YPM 2 Taman-Sidoarjo. Bahasa dan Sastra Mandarin, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H