Mungkin aku sudah kehabisan kosaÂ
tak lagi kata mengalir  wujud gambaran rasa sukma
atau juga hati ini yang tlah letih
hingga tak lagi sanggup aku rangkai manis kata-kata
saat  seperti ku merayumu setiap waktu berlalu
bahkan hingga tak sepatah kata mampu kuucapkan
tuk membuatmu kembali seperti saat dua tiga tahun dulu.
Bila telah sampai takdir itu
bahwa segala didunia adalah tempat segala yang fana
bahwa setiap manusia hanya boleh berusaha
bahkan jika ku boleh diberi mampu hentikan sang waktu
Tetap saja engkau akan pergi berlalu,
jauhi aku penjaga hatimu.
Terima kasih cinta untuk (pernah) sambut sayangku
kau tlah bukakan mata dan hati untuk mengerti arti sejati
yang tak mudah untuk berpindah
yang tak mudah untuk berbagi
untuk kekasih yang kudamba sepenuh hati
jika kini engkau (tetap) pergi
sekali lagi terima kasih telah ajari arti sejati
terima kasih cinta untuk ajari aku arti menggelora rindu
juga rasa dibakar asmara menggebu
pun juga arti menjaga hati tuk tak mendua.
jika kini engkau (tetap) pergi
akhir pencarianku mungkin bukan untuk saat ini
atau bahkan bukan di kota ini
tetap saja ku menanti penghuni hati,
abadi dalam rasa yang sejati,
sampai tua nanti.
Bandoeng, Medio Maret 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H