Mohon tunggu...
Bagus Mahardhika Putra
Bagus Mahardhika Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas muhammadiyah malang

buku cerminan pembaca , "tiada perbaikan tanpa ada malasah ".

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Pekarangan Taman oleh Mahasiswa PMM Universitas Muhammadiyah Malang dengan Menerapkan Urban Farming di Kelurahan Purwantoro RW 18

14 Agustus 2024   19:41 Diperbarui: 14 Agustus 2024   19:43 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PDD PMM UMM Gel. 05 Kel. 22 (Dokpri)

Program PMM (pengabdian mahasiswa pada masyarakat oleh mahasiswa) universitas Muhammadiyah Malang ,atau bisa disebut Program KKN. Melalui kerja sama mahasiswa dengan pemerintah dan masyarakat setempat diharapkan mahasiswa PMM dapat mengidentifikasi permasalahan dan potensi yang terdapat pada kelurahan setempat. Dengan adanya identifikasi masalah tersebut mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga setempat. Kegiatan yang ingin dicapai dari program ini yaitu terciptanya kesatuan antara pemikiran mahasiswa dengan kearifan local masyarakat desa atau kelurahan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk jangka Panjang.

lokasi yang menjadi tempat pelaksanaan PMM ini berada di Kelurahan Purwantoro tepatnya terletak di RT 05 RW 18 Kecamatan Blimbing Kota Malang yang merupakan lokasi kelompok 22 gelombang 5 PMM Universitas Muhammadiyah Malang. Minimnya lahan dan Kerjasama antar warga akan merawat tanaman pangan menjadi latar belakang kami memilih kelurahan tersebut, yang tentunya sudah kami konsultasikan kepada Ibu Indri Wahyuningsih S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dosen pembimbing lapangan.

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi dan pembuatan. dimulai dari sosialisasi yang diberikan kepada ibu-ibu PKK warga RW 18 tentang pentingnya menanam tanaman pangan dan hias ditengah pemukiman padat, menurut pemaparan pemateri dijelaskan selain memberikan alternatif sumber bahan pangan disisi lain juga dapat memperbaiki kualitas udara. Menurut penuturan pak jumadi selaku RW, “sebelumnya sudah ada kegiatan Urban Farming tapi belum dilaksanakan secara maksimal dikarenakan tidak dilakukan perawatan secara berkala oleh masyarakat ”.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan melakukan sosialisasi, dilanjutkan dengan pengaplikasian Urban Farming dengan mengubah lahan kosong bekas bangunan disebelah taman ditanami dengan aneka tanaman mulai dari tanaman cabai, terong dan juga tanaman hias. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti program ini. Hal ini menunjukkan masih ada keinginan untuk mengupayakan keberlanjutan adanya urban farming. Usulan pembuatan jadwal piket dalam perawatan rutin di sepakati oleh masyarakat.

Meskipun urban farming ini tidak dapat sepenuhnya mensuplai pasokan pangan dalam waktu instan, namun inisiatif ini menjadikan solusi alternatif yang bisa dilakukan secara bertahap. “Jadi harapannya dengan adanya urban farming ini bisa mengatasi masalah ketahanan pangan dan juga dapat menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain”. Ujar Ilham Pasyah selaku koordinator PMM Bhaktiku Negeri.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun