Pancasila, satu kata berbagai cerita. Mengapa demikian? Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sudah 76 tahun pula Indonesia menggunakan Pancasila sebagai dasar Negara. Banyak sekali cerita perjuangan dibalik terciptanya Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Ideologi sendiri memiliki pengertian yaitu "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan juga "logos" yang berarti ilmu.Â
Dari arti tersebut kedudukan Pancasila disini adalah suatu gagasan dan cita-cita bangsa yang di setiap sila-nya terdapat pemikiran dan arti yang dapat dijadikan pedoman dalam hidup bermasyarakat maupun bernegara.Â
Pancasila tidak diciptakan atas suatu pemikiran seseorang, melainkan banyak pertimbangan nilai-nilai yang terkandung. Nilai religius, kebudayaan, serta adat istiadat memiliki filosofi tersendiri yang digabung sedemikian rupa menjadi sila-sila yang saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Â
Dewasa ini, dunia sedang dihadapi oleh adanya perkembangan zaman, dimana banyak ideologi-ideologi baru yang muncul. Dengan maju nya teknologi di zaman modern ini, ideologi dan paham tertentu muncul dengan cepat dan dapat memengaruhi identitas setiap bangsa, khususnya bangsa Indonesia.Â
Tetapi, sejatinya Pancasila merupakan ideologi terbuka, dengan kata lain Pancasila menerima adanya pembaharuan atas nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupan.Â
Namun, diperlukan sikap waspada atas paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Jika tidak waspada dan berpikir kritis, dikhawatirkan masyarakat terlalu terbawa arus ideologi lain, sehingga melupakan jati diri nya yaitu Pancasila.
Terdapat banyak faktor tantangan  yang dapat memengaruhi Pancasila, salah satu nya adalah melek nya teknologi di Negara ini yang dengan cepat ideologi-ideologi lain seperti radikalisme, ekstrimisme, dan konsumerisme tersebar melalui media informasi. Sebenarnya ada nilai-nilai positif dari ideologi-ideologi tertentu yang dapat diambil.Â
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Pancasila menerima adanya pembaharuan, yang berarti Pancasila bersifat terbuka dan menerima adanya perkembangan sesuai zaman.Â
Namun, banyak juga nilai dan dampak negatif dari ideologi tertentu. Ini yang perlu diwaspadai oleh generasi muda. Generasi muda mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, maka dari itu harus ada yang membimbing agar tidak terjerumus dan terpengaruh oleh ideologi-ideologi buruk yang tidak mencerminkan budaya Indonesia.
Sekarang ini telah dikembangkan cara agar generasi muda tidak terpengaruh oleh dampak negatif dari ideologi-ideologi tertentu, seperti dengan pembelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan oleh generasi muda saat duduk di bangku sekolah. Dapat dikembangkan juga kegiatan-kegiatan positif yang membuat generasi muda lebih berpedoman pada Pancasila.
Apakah Pancasila masih relevan di zaman sekarang ini? Jawabannya tentu sangat relevan. Pancasila memiliki makna di setiap sila-nya yang tidak mengubah prinsip hidup, justru dengan Pancasila prinsip hidup dapat lebih bermakna lagi. Dapat diambil contoh dari sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" di sila ini semua agama mengajarkan hal yang sama.Â