Mohon tunggu...
Bagus Juliawan
Bagus Juliawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

Memiliki minat terhadap akidah filsafat dan bahasa arab. Senang berdiam ditempat sunyi bersama orang terdekat dan senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun relasi yang berkualitas melalui komunikasi efektif

3 Januari 2025   08:16 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4SMTp4ow3

Relasi dan komunikasi efektif memiliki hubungan yang erat dan saling memengaruhi. Relasi yang berkualitas adalah fondasi penting dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Tanpa komunikasi yang efektif, hubungan dapat rentan terhadap kesalahpahaman, konflik, atau bahkan kehancuran. Dalam hubungan yang kuat tidak hanya memberikan dukungan emosional tetapi juga membantu seseorang mencapai tujuan, baik dalam lingkup sosial maupun karier.

"Tahukah Anda bahwa 70% konflik dalam hubungan terjadi karena kesalahpahaman dalam komunikasi?"

Berikut akan kita bahas secara singkat penjelasannya!

Komunikasi efektif adalah inti dari hubungan yang sehat dan berkualitas. Tanpa komunikasi yang baik, kesalahpahaman dapat sering terjadi, bahkan dalam hubungan yang paling dekat sekalipun. Cara kita untuk meningkatkan komunikasi yang efektif adalah dengan mendengarkan secara aktif, seperti memberikan perhatian penuh kepada lawan bicara tanpa menginterupsi atau memikirkan tanggapan sebelum orang selesai berbicara.

Hal ini dapat membuat lawan bicara merasa dihargai dan Mengurangi risiko kesalahpahaman.

Selanjutnya dengan menunjukkan sikap empati untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Tentunya ini penting dalam membangun komunikasi efektif Karena empati dapat menciptakan hubungan emosional yang lebih dalam, dan Membantu membangun kepercayaan.

Penelitian oleh The Gottman Institute menunjukkan bahwa pasangan yang menggunakan komunikasi empatik memiliki 80% lebih besar peluang untuk mempertahankan hubungan yang sehat dibandingkan dengan pasangan yang sering menghindari diskusi.

Dalam hubungan pribadi misalnya, seorang teman merasa kecewa karena anda terlambat hadir di acara pentingnya, tetapi Anda tidak menjelaskan alasan keterlambatan. Situasi ini membuat teman anda mungkin merasa tidak dihargai, dan justru dapat merusak hubungan.

Bagaimana anda bisa menyelesaikan hal tersebut? Pertama, anda mendengarkan keluhan teman tanpa menyela, lalu tunjukkan empati dengan berkata, "Saya mengerti kenapa kamu merasa kecewa," terakhir berikan penjelasan anda dengan tenang dan meminta maaf. Hasilnya, hubungan anda dan teman anda bisa kembali harmonis.

Berikut adalah beberapa prinsip utama dalam komunikasi efektif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun