Mohon tunggu...
Bagus HerdynanNugraha
Bagus HerdynanNugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang

Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan dan Edukasi APAR bagi Warga Kampung Seni dan Budaya Jurang Blimbing

24 November 2022   16:30 Diperbarui: 24 November 2022   16:32 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebakaran adalah bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia atau harta benda yang disebabkan oleh api yang tidak terkendali. Kebakaran dapat terjadi akibat reaksi dari segitiga api (fire triangle), yaitu reaksi yang terjadi dari bahan mudah terbakar (fuel) oksigen serta panas (heat) (Musadek et al., 2021). Faktor pengetahuan masyarakat yang belum
begitu memahami tentang potensi bahaya dari bahan bakar tersebut dapat semakin memperbesar potensi terjadinya kebakaran.

Kebakaran adalah bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia atau harta benda yang disebabkan oleh api yang tidak terkendali. Kebakaran dapat terjadi akibat reaksi dari segitiga api (fire triangle), yaitu reaksi yang terjadi dari bahan mudah terbakar (fuel) oksigen serta panas (heat) (Musadek et al., 2021). Faktor pengetahuan masyarakat yang belum begitu memahami tentang potensi bahaya dari bahan bakar tersebut dapat semakin memperbesar potensi terjadinya kebakaran.

Sumber bahaya kebakaran biasanya berasal dari kelalaian manusia dalam melakukan kegiatan seperti merokok, memasak, penggunaan alat elektronik bermain sumber api, kebocoran gas, dan sebagainya. Selain oleh faktor manusia, kejadian kebakaran juga dapat disebabkan oleh alam seperti petir, gempa bumi, letusan gunung api, kekeringan dan sebagainya. Mengingat potensi kebakaran semakin lama semakin signifikan, bahaya bencana ini harus segera diantisipasi dan dihadapi dengan berbagai upaya penanggulangan yang komprehensif, sistematik, efektif dan berkelanjutan (Nggufron et al., 2019).

Penyebab terjadinya kebakaran di lingkungan perumahan penduduk atau di lingkungan perkampungan adalah kurang pahamnya masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran, kurang pahamnya masyarakat dalam penanganan kebakaran dan kurang pahamnya masyarakat dalam penanggulangan kebakaran seperti cara memadamkan sumber api. Oleh sebab itu, perlu upaya pencegahan dan penanggulangan terkait kebakaran perlu adanya di setiap tempat (Kowara dan Martiana, 2017).

Kegiatan edukasi dan pengenalan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada pusat seni di Kampung Seni dan Budaya Jurang Belimbing adalah salah satu bentuk upaya yang sangat diperlukan, karena dapat membantu warga dalam melakukan pertolongan pertama pada saat bencana kebakaran terjadi, sehingga dapat mengurangi resiko dampak kerusakan yang terjadi.

Alat yang digunakan dalam kegiatan edukasi dan pengenalan alat pertolongan pertama yang digunakan untuk mengatasi terjadi bencana kebakaran adalah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis powder. Metode yang digunakan dalam kegiatan program ini yaitu menggunakan metode edukasi yang meliputi memperkenalkan dan memberikan contoh cara penggunakan APAR, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi.

Kegiatan edukasi dan pengenalan cara penggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ini dilakukan di Balai RW 04 Desa
Jurang Belimbing, Tembalang, Kota Semarang pada tanggal 18 September 2022. Peserta kegiatan ini adalah seluruh anggota Ikatan Kawula Muda (IKADA) yang nantinya diharapkan para anggota IKADA meneruskan informasi mengenai edukasi dan pengenalan cara penggunaan APAR kepada seluruh masyarakat Kampung Seni dan Budaya Jurang Belimbing. Pelaksanaan kegiatan ini berupa pemberian materi mengenai pengenalan dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta diskusi.

Edukasi dan pengadaan APAR pada pusat kegiatan seni di Jurang Belimbing bertujuan untuk membantu warga dalam melakukan pertolongan pertama pada saat kebakaran terjadi. Kegiatan edukasi program ini dilakukan dengan memberikan pembekalan materi tentang penyebab kebaran terjadi dan alat yang digunakan apalabila terjadi kebakaran. Menurut Suryani et al., (2019) dalam kegiatan edukasi ini meliputi cara penggunaan APAR dan edukasi berupa pembekalan materi tentang hal-hal yang menyebabkan kebakaran, materialmaterial yang mudah terbakar, serta bagaimana penanggulangan bahaya jika terjadi bencana kebakaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun