"Ayahhhhh...... aku mau naik kereta yang itu...." teriakan Gilang sangat girang melihat kereta uap berbahan kayu lewat dibelakang mobil yang baru saja kuparkir, kereta lori bekas pengangkut tebu itu kini disulap menjadi seperti kereta kelinci, dioperasikan di kawasan agro wisata sondokoro, solo. Perjalanan kurang lebih 30 menit dari pusat kota Solo, menyusuri jalan raya solo - sragen, setelah melewati jembatan sungai bengawan solo maka kami lurus elewati jalan arah ke obyek wisata Tawang Mangu, perempatan lampu merah saat akan memasuki kota karanganyar mobil aku arahkan belok kiri, menuju bekas pabrik gula Tasik Madu. Pabrik gula Tasik Madu kini telah disulap menjadi sebuah obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh keluarga. Banyak wahana yang bisa membuat anak-anak tertawa riang  dan gembira, sementara orang tuanya dengan mudah mengawasi dari pinggir wahana. Biaya Tiket masuknya Rp. 4.000 per orang, kemudian untuk permainan dan kereta api nya rata-rata rp. 5000,- cukup ekonomis untuk berwisata bersama seluruh keluarga. Terdapat beberapa kolam renang kecil yang menarik, jembatan kayu, arena fliying fox, panggung hiburan, aquarium air laut dan air tawar, komedi putar,serta beberapa bangunan dengan arsitektur belanda sejarah kejayaan pabrik gula Tasik Madu. Suasana yang teduh dengan banyaknya pohon besar baik beringin maupun tanaman-tanaman lain membuat obyek wisata ini terlihat asri dan rindang, cocok untuk melepas penat dan rutinitas harian. Hanya ketika bersama Gilang menjelajahi kawasan bekas pabrik tebu ini, melintas di dalam ruang pabrik dan halamna belakang menjadi tidak asyik karena kotor dan kurang terawatnya kawasan dalam dan belakang tersebut, untung cuma melintas sesaat saja. ketika kembali ke kawasan inti dimana terdapat wahana-wahana permainan untuk anak-anak, kesan bersih menutupi kekurang terawatan area dalam tadi. dan.... byuuurrrrrr...... tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, untung di area wisata ini banyak terdapat rumah-rumah bekas pejabat pabrik dengan teras yang besar-besar.... Setelah berteduh beberapa waktu, hujanpun reda dan Gilang mengajak untuk melanjutkan perjalanan ke pasar Klewer, Yah... Gilang mau dibelikan kaos sepakbola timnasnya Gonzales ya yaaaahhh.... di pasar klewer murah kok yah, beli 2 sama punya irfan bachdim ya yah.... he he hehe.... kena demam bola juga dia monggo saya lampirkan foto-foto situasi di Sondokoro, Solo [caption id="attachment_82618" align="alignnone" width="300" caption="gilang di depan lokomotif"][/caption] [caption id="attachment_82616" align="alignnone" width="300" caption="didepan bekas lokomotif yang dijadikan monumen"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H