Mohon tunggu...
Bagus Dwi Satriyo
Bagus Dwi Satriyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lelaki dari Universitas Binawan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan dan Penyebab Penyakit Akibat Kerja

11 Desember 2023   20:10 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:28 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tempat kerja, ada istilah yang disebut penyakit akibat kerja (PAK).  Apa maksudnya dan bagaimana cara mencegahnya? Bekerja di  industri membuat Anda menghadapi berbagai risiko, termasuk risiko kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu, ada beberapa peraturan dan ketentuan mengenai hal ini. Salah satunya adalah penyakit akibat kerja atau disingkat  PAK.

Apa itu penyakit akibat kerja?

 PAK adalah gangguan kesehatan fisik atau mental yang disebabkan atau diperburuk oleh aktivitas kerja. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang yang bekerja di lingkungan kerja berisiko tinggi, seperti di industri medis, kimia, konstruksi, dan manufaktur. 

Contoh PAK yang banyak diderita orang antara lain silikosis (penyakit akibat paparan debu silika), nyeri pinggang (nyeri punggung akibat ketegangan gerakan manual), dan penyakit asbes akibat keracunan debu), atau sindrom jari putih (penyakit  tangan yang disebabkan oleh getaran mekanis terus-menerus pada alat kerja). Meskipun  tidak semua pekerja di industri terkena dampaknya, PAK tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan peraturan, SOP, dan  ISO yang tepat untuk memastikan  risiko PAH dapat dihindari atau setidaknya diminimalkan.

Penyebab Penyakit Akibat Kerja 

Setidaknya  beberapa faktor berikut diketahui menyebabkan penyakit akibat kerja di  lingkungan industri:

  • Faktor biologis: Bakteri, virus, jamur, hewan, tumbuhan, dll.
  • Faktor Kimia: Zat beracun, radioaktivitas , stres nuklir, dll.
  • Faktor fisik: Ketinggian, tekanan, suhu, kebisingan, cahaya, dll.
  • Faktor biomekanik: Postur tubuh, gerakan berulang, transportasi manual, dll.
  • Faktor psikologis: Stres, depresi, tekanan psikologis, dll

 Faktor-faktor lingkungan kerja tersebut di atas diketahui berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya dan kematian. Setelah Anda mengetahui  penyebab PAK, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan  adalah melakukan tindakan pencegahan.

Pencegahan Penyakit Akibat Kerja

 Pencegahan dan Penyebab Penyakit Akibat Kerja Segala sesuatu di dunia ini dapat dicegah apabila diketahui dengan jelas penyebabnya. Hal serupa juga terjadi pada penyakit akibat kerja. Untuk mencegahnya, Anda dapat melakukan berbagai tindakan pencegahan, seperti:

Pemeriksaan Kesehatan Berkala Pemeriksaan kesehatan berkala

  wajib dilakukan dalam industri,

 terutama pada industri berisiko tinggi. PAK dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir melalui pemeriksaan fisik, karena gejalanya dapat dideteksi sejak dini.Rephrase Sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh karyawan minimal dua kali dalam setahun.

Pemeriksaan Kesehatan Khusus

Selain pemeriksaan kesehatan rutin, kami juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan khusus. Tes ini dapat dilakukan jika seorang pekerja ditemukan memiliki gejala tertentu  yang mengarah pada PAK.Rephrase Melalui pelayanan kesehatan khusus, Anda dapat meminimalkan risiko infeksi dan penyebaran penyakit. Hal ini terutama berlaku ketika PAH timbul dari paparan bahan kimia dalam industri.

Layanan Kesehatan

 Kami juga memastikan bahwa industri tempat kami beroperasi menyediakan layanan kesehatan yang memadai. Hal ini terutama berlaku pada industri yang melibatkan risiko berbahaya seperti mesin berat atau bahan kimia. Melalui perawatan medis yang tepat, jumlah PAH dapat dikurangi secara signifikan dan  risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan.

Menyediakan infrastruktur yang aman dan ergonomis

 Selain yang telah disebutkan, penyediaan infrastruktur yang aman dan ergonomis merupakan hal terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit akibat kerja. Hal ini tidak hanya mencegah PAH, tetapi juga  membuat karyawan Anda merasa lebih nyaman dan produktif.

Dosen pengampu : Apriyani Riyanti, s.pd.,m.pd

Bagus Dwi Satriyo

mahasiswa program studi k3 (kesehatan dan keselamatan kerja) angkatan 2023

universitas binawan

https://mutuinstitute.com/post/penyebab-penyakit-akibat-kerja/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun