Desa Sambi Bulu merupakan desa yang terletak di tengah wilayah industrialisasi kabupaten Sidoarjo. Walaupun desa sambi bulu dikepung wilayah industri namun desa ini tetap mempertahankan sector pertanian sebagai salah satu sumber matapencarian.Â
Tidak seperti desa lain di Sidoarjo,  Dalam menjalankan sistem pertaniannya masyarakat Desa Sambi Bulu tidak hanya sekedar mengandalkan tanaman padi saja, namun yang menjadi ciri khas desa ini juga terkenal akan hasil panen buah yang mereka miliki,  Diantaranya seperti jambu merah, lemon, jeruk, dan jambu air. Hasil panen dari petani Desa Sambi Bulu ini  tidak hanya dijual ke pasaran saja namun juga ada dari beberapa UMKM yang menjadikan lahan garapan nya sebagai Agrowisata petik buah. Hal ini lah yang menjadi potensi yang sangat strategis dalam pengembangan kesejahteraan ekonomi Desa Sambi Bulu.
Namun dengan adanya pandemic Covid 19 dimasa ini tentunya sector usaha merupakan sektor yang menerima dampak yang cukup drastis. Pemabatasan sosial dan perubahan prilaku masyarakat tentunya memiliki imbas yang cukup besar pada daya konsumtif masyarkat, akibatnya UMKM serta petani sepi pembeli dan pengunjung. Hal ini tentunya juga dirasakan oleh para petani di Desa Sambibulu dimana dari hasil observasi awal menunjukan pendapatan petani mengalami penurunan baik dari penjualan buah  dan juga dalam sektor agrowisata mengalami sepi pengunjung.
Dari masalah dan potensi desa sambi bulu inilah nantinya akan dicoba untuk dikembangkan dan coba untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada di desa melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) BTV III UNEJ. Dari program KKN inilah  diharapkan mahasiswa nantinya dapat  memunculkan  inovasi dan penyelesaian masalah guna mengoptimalkan potensi desa sambi bulu untuk kesejahteraan masyarakatnya melalui program program yang akan di inisiasi.
Dalam pelaksanaan nya mahasiswa KKN desa sambi bulu menargetkan satu UMKM yang bergerak pada sector pertanian untuk menjadi UMKM sasaran  KKN. UMKM yang disasar oleh mahasiswa KKN ini adalah UMKM "Mirecel Kurnia Farm", UMKM tersebut bergerak dalam bidang Aagrowisata petik buah. Berdiri sejak tahun 2012 kini UMKM tersebut sudah banyak dikunjungi para wisatawan lokal. Namun dengan adanya pandemi tentunya berdampak pada intensitas pengunjung yang dating di wisatanya.
Dari hasil Assesmen maslah kebutuhan dan potensi dari UMKM tersebut ditemukan bahwasan nya UMKM Miracel kurnia farm memiliki kesulitan dalam melakukan menejemen wisata di masa pandemi ini. Diakui oleh Pak ahmad selaku pemilik dari UMKM tersebut bahwasan nya hal tersebut terjadi dikarenakan kondisi pandemi Covid 19 yang menyebabkan penurunan omset usaha dan sepinya pengunjung. Hal inilah yang akan coba direspon oleh mahasiswa melalui beberapa program yang akan di inisiasi antara lain:
- Program pelatihan pengelolaan wisata berbasis pandemi
- Program ini ditujukan untuk merespon permasalahan dimana pihak UMKM kesulitan dalam melakukan menejemen pariwisata yang berdasarkan protokol Kesehatan yang tepat. Program ini nantinya akan dihadiri oleh pihak UMKM yang memiliki konsern yang sama di wilayah Desa Sambi Bulu.
- Program pemasangan Peralatan himbauan untuk mematuhi protocol Kesehatan.
- Dalam pemasangan plakat ini ditujukan untuk merespon kebutuhan dari UMKM yang masih memiliki peralatan yang minim dalam menangani kerumunan wisatawan yang mengunjungai Agrowisata Miracel Kurnia Farm.
- Program pembuatan banner untuk wisatawan agar bisa memilih buah yang siap petik
- Program ini diinisiasi oleh Pihak UMKM yang akan coba difasilitasi oleh Mahasiswa KKN UNEJ. Hal ini harapan nya agar wisatawan nantinya tidak salah petik lagi dalam memilih buah yang sudah masak.
Dari 3 program ini harapan nya UMKM Miracel Kurnia Farm dan UMKM yang memiliki fokus yang sama dapat untuk bertahan di masa pandemi dan mampu mengembalikan antusias dari para wisatawan untuk mengunjungi UMKM Agrowisata yang ada di sambi bulu. Dengan ini juga goals dari ini semua adalah perekonomian masayarakat juga mampu untuk bertahan di masa pandemi. (Bagus Firman Ahmada/KKN66/Hery Indria Dwi Puspita)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H