Mohon tunggu...
bagus djenar
bagus djenar Mohon Tunggu... Lainnya - buruh swasta

binatang penyayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buruh Berpeluh Mengeluh, Kerbau Mengeluh

4 Maret 2014   00:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan masih ada jiwa2 tersayang menunggu di saat petang.

aku buruh dengan raga terpenjara dan jiwa merdeka.

bebas ber orasi ber onani , sekedar memuaskan hati dan birahi.

buruh berpeluh,kerbau melenguh, tak lagi mengeluh..

aku jiwa2 merdeka teraniaya..

ketidak pedulianmu tak lagi kupedulikan, aku tak lagi mengeluh,..

bukan karena aku kerbau yg dicocok hidungnya, tapi sungguh karena do'aku terpanjat tiap shubuh.

madiun,3 maret 2014

bagusdjenar,binatang penyayang keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun