Mohon tunggu...
Bagus Cahyono
Bagus Cahyono Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

Berfikir kritis menolak anarkis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melombakan Kesenian Lokal Demi Pelestarian Budaya

8 April 2014   00:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebenarnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan itu seyogyanya bisa mengoptimalkan bukan hanya segi pendidikannya saja tapi juga yang paling penting adalah aspek kebudayaannya karena budaya adalah cermin kepribadian bangsa namun apa yag kita lihat sekarang rasanya disekolah-sekolah semakin sulit saja kita menemukan adanya pementasan kebudayaan lokal minimal dalam acara perpisahan sekolah sekalipun yang ada hanya marawis pencaksilat atau yang lainnya yang walaupun dianggap budaya lokal namun masih terlalu general menurut saya, coba saja bayangkan seandainya ditiap sekolah kesenian tradisional  menjadi mata pelajaran wajib dan bahasa daerah adalah bahasa yang wajib dipelajari disekolah-sekolah selain bahasa Indonesia dan bahasa Inggris tentu bahasa dan kebudayaan lokal ini tidak akan semudah ini tergerusnya.

Bila kita melihat apa yang terjadi sekarang sungguh sangat miris sepertinya kebudayaan lokal ini masih sangat jauh tertinggal, bisa kita lihat saja jangankan budaya bahasa lokal sekalipun semakin jarang kita dengar dari anak-anak kita kebanyakan mereka lebih nyaman menggunakan bahasa tivi katanya yang banyak berasal dari resapan bahasa betawi gaul, hal ini sungguh sangat disayangkan karena bahasa dan budaya lokal ini adalah kekayaan bangsa kita yang tak ternilai harganya yang tak dapat diukur oleh apapun juga, jangan sampai begitu sudah tercuri oleh bangsa lai baru kita teriak-teriak tapi disini budaya kita diabaikannya.

sudah saatnya sekiranya pemerintah lebih konsern dengan nasib budaya bangsa kita yang semakin surut ini bila dibiarkan lama-lama pasti akan habis juga malah mungkin suatu saat kita akan berterimakasih kepada malaysia karena berkat tercuri budaya kita masih ada dimuka bumi ini, semoga saja itu tidak terjadi, hanya yang penting bagi kita mari kita lestarikan budaya kita peninggalan nenek moyang kita yang mulia, jadikan bahasa lokal mata pelajaran disekolah, jangan dihapuskan, jadikan kesenian lokal menjadi mulok disekolah-sekolah, jadikan budaya dan bahasa lokal ini sebuah ajang perlombaan seperti PON MTQ atau yang Lainnya ditingkat provinsi sehingga kita menjadi termotivasi, terpacu, dan bangga atas budaya yang telah kita jaga dan lestarikan bersama, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun