Mohon tunggu...
Bagus Bagus setia
Bagus Bagus setia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekolah

Main game

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pecandu Game

14 Mei 2024   13:09 Diperbarui: 14 Mei 2024   13:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Layar menyala, jemari bergerak lincah,
Terhanyut dalam dunia digital yang tak bertepi.
Waktu berlalu, hari berganti,
Namun sang pecandu tak jua berhenti.

Satu level terlewati, satu tantangan terpecahkan,
Seolah menemukan kepuasan yang tak tergantikan.
Dunia nyata perlahan terlupakan,
Hanya ada kemenangan yang harus diraih.

Keluarga mengeluh, teman-teman menjauh,
Namun sang pecandu tak peduli, terlalu asyik bermain.
Hidup hanya berputar di sekitar game,
Seakan-akan dunia luar tak lagi berarti.

Namun suatu hari, sang pecandu tersadar,
Betapa banyak waktu yang telah terbuang sia-sia.
Perlahan, ia mulai melepaskan diri,
Kembali merangkul realita yang sempat terlupakan.

Pecandu game, semoga kau dapat menemukan jalan,
Menuju kehidupan yang lebih bermakna dan berharga.
Jangan biarkan dirimu terjebak dalam ilusi,
Temukan kembali keseimbangan hidup yang sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun