Sy perhatikan beberapa penulis yg biasanya aktif menghiasi dashboard saya, kolom Terekomendasi, dan Teraktual, melakukan mogok posting. Entah karena kebetulan lagi pada malas, atau memang sengaja melakukan protes krn tampilan Kompasiana yg baru ini mereka anggap tidak nyaman. Dan sy pribadi jg berpendapat demikian, dashboard yg baru terutama, sangat tidak nyaman, dari segi pemilihan font, dari segi layout, semuanya, tidak nyaman sama sekali.
Dan beberapa penulis, kompasianer aktif, sudah berteriak2 sampai capek menyampaikan seribu kekecewaan. Detil kekecewaan ada pada banyak posting, sy tdk akan membahasnya satu persatu. Toh tidak membuat admin bereaksi atau bergerak. Ada yg menyebutkan akan mengembalikan pada tampilan dashboard yg lama, namun hingga seminggu kemudian masih tidak ada perubahan. Admin sengaja membuta dan menulikan diri? Cuek saja toh mereka yg tereak2 akan capek dan berhenti dng sendirinya. Sangat mungkin. Luar biasa kalau sy bilang. Ini citizen jurnalism biasanya mengkritik pemerintah, namun kali ini admin sendiri berkelakuan spt pemerintah. Budeg tidak mau mendengarkan kritikan dan masukan penghuninya.
Ada satu pertanyaan yg selalu menggelitik sy, apa mereka (admin2) ini tdk merasa sayang kehilangan kontribusi penulis2 bermutu cuma gara2 ngotot mempertahankan tampilan yg baru (tp gagal) ini? Sy tahu, cepat atau lambat akan muncul penulis2 lain yg mungkin menggantikan. Namun, mereka yg hilang ini, menurut sy eman2 sekali. Mereka aset. Kalo penulis spt sy yg menghilang, sy tahu tdk akan ada yg kehilangan, toh sy bukan penulis yg baik. Sy entrepreneur. Tidak merasa perlu terlalu banyak menulis. Namun beberapa yg menghilang jelas2 berbakat menulis, tulisannya bermutu, memberi banyak kontribusi, membawa inspirasi, namun tetap saja tdk didengerin suaranya oleh admin2 ini.
Sy tahu perubahan yg baru ini niatnya baik. Berinovasi. Agar kompasianer tidak bosan. Namun, adakalnya inovasi tidak berjalan sesuai rencana. Jika sudah demikian, bersikaplah gentle. Tidak usah malu2 atau gengsi. Minimal, mestinya tampilan baru ini dibuatkan dulu versi betanya. Kasih para aktivis2 kompasiana senior utk memberikan masukan, baru launching. Tidak ujug2 spt sekarang. Dasar admin2 budeg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H