Mohon tunggu...
Bagus Ambara Haryadi Wijaya
Bagus Ambara Haryadi Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa jurusan Teknik Biomedis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kue Leker, Produk Lokal Kualitas Internasional

7 Januari 2025   21:06 Diperbarui: 7 Januari 2025   21:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalian tahu merek jajanan D'Crepes? Merek jajanan berupa adonan tepung yang dipanggang kemudian diisi toping dan dilipat. Ternyata, negara kita juga punya jenis jajanan yang mirip. Bahkan, jauh lebih enak dan menarik.
Kue leker merupakan jajanan tradisional yang populer di Jawa Tengah yaitu di Kota Semarang dan Surakarta. Bagi yang baru pertama kali mendengar nama kue ini memang sedikit aneh. Konon nama kue leker berasal dari bahasa Belanda yaitu "lecker" yang artinya enak (Anam & R, 2017). Para penjual kue leker biasanya berjualan dengan membawa gerobak dorong layaknya gerobak bakso. Tidak lupa juga dengan tungku atau wajan kecil khasnya yang digunakan untuk memanggang adonan kue leker. Hingga, saat ini, jajanan tradisional kue leker tetap menjadi pilihan camilan yang digemari oleh segala kalangan usia di Indonesia.
Pada masa penjajahan, masyarakat Belanda sering menghidangkan pancake sebagai menu sarapan mereka. Melihat hal ini, masyarakat lokal mulai membuat versi mereka sendiri dengan bahan dan teknik yang disesuaikan sehingga lahirlah kue leker. Pada awalnya, kue leker ini dikenal di kota Surabaya dan Solo, dimana penjual menjajakannya di pinggir jalan. Seiring berjalannya waktu kue ini semakin menyebar hingga Yogyakarta dan Jakarta. Kue leker pun mengalami perkembangan dari yang awalnya dijual sebagai camilan dari bahan-bahan murah, kini para pedagang mulai berinovasi dengan menambahkan berbagai isian sehingga banyak kalangan masa kini yang suka dan menjadikan kue leker tetap populer hingga kini.
Kue leker dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di toko. Bahan utama untuk kue leker meliputi tepung terigu, telur, gula pasir, air, dan sedikit garam untuk menambah rasa. Beberapa resep juga memasukkan santan atau mentega untuk membuat adonan lebih lembut, serta vanili untuk menambah aroma yang wangi. Kadang-kadang, isian seperti coklat, keju parut, atau kacang ditambahkan untuk membuat variasi rasa.
Proses pembuatan kue leker sangat mudah dan sederhana. Pertama-tama, campurkan tepung terigu, telur, gula, dan sedikit garam dalam wadah, kemudian tambahkan air secara perlahan hingga adonan memiliki konsistensi cair yang tidak terlalu kental. Setelah itu, panaskan wajan datar anti lengket, lalu tuangkan sedikit adonan dan ratakan dengan spatula hingga membentuk lapisan tipis. Tunggu hingga bagian bawah kue berwarna kecoklatan, lalu tambahkan isian sesuai selera, seperti coklat atau keju. Lipat kue leker dan biarkan beberapa detik lagi hingga semua bagian matang dengan baik. Kue leker siap disajikan dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Proses ini sangat cepat, sehingga kue leker dapat dinikmati dalam waktu singkat.
Hal yang menjadi keunikan kue leker adalah
teksturnya. Kombinasi tekstur renyah dan lembut menghadirkan pengalaman makan yang memuaskan, menjadikan kue leker berbeda dari makanan ringan lainnya. Rasa kue leker juga sangat sederhana, tetapi tetap menarik banyak orang. Kemanisan gula yang berpadu dengan kelezatan telur dan sedikit garam menciptakan keseimbangan rasa yang menggugah selera. Ditambah dengan isian seperti cokelat, keju, atau kacang yang semakin meningkatkan cita rasanya, kue leker selalu berhasil merangsang selera. Keunikan kue leker terletak pada kesederhanaannya yang dapat menghasilkan rasa yang begitu menggoda, menjadikannya camilan favorit yang bisa dinikmati di berbagai suasana.
Sejak pertama kali muncul sebagai camilan pinggir jalan di Jakarta, kue ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah kuliner di Indonesia. Dengan bahan yang sederhana dan proses pembuatan yang cepat, kue leker dapat dengan mudah ditemukan di berbagai lokasi, membuatnya menjadi jajanan yang disukai oleh banyak kalangan usia. Selain itu, kue leker juga mewakili nostalgia bagi banyak orang, mengingatkan mereka pada kenangan masa kecil saat membeli jajanan ini. Dengan perkembangan variasi isian yang terus berlanjut, kue leker tidak hanya tetap sebagai camilan tradisional, tetapi juga beradaptasi dengan selera zaman sekarang, menjaga keberadaannya tetap relevan dan digemari dalam kuliner Indonesia.
Kue leker masih populer karena kombinasi rasa, sejarah, dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan selera masa kini. Rasa manis dan gurihnya yang sederhana tetapi menarik, ditambah dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, menjadikan kue leker selalu menggoda selera. Dengan sejarah panjang sebagai makanan jalanan yang telah menjadi bagian dari hati masyarakat, kue ini menjadi simbol tradisi kuliner Indonesia yang abadi. Selain itu, berbagai inovasi pada isian, mulai dari coklat hingga keju, memberikan nuansa modern yang membuat kue leker
tetap relevan di era yang terus berkembang. Mengingat daya tarik dan keunikan kue leker, seharusnya kita lebih menghargai jajanan tradisional ini sebagai bagian dari kekayaan kuliner Indonesia yang perlu dilestarikan dan dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun