Mohon tunggu...
bagusadifirmansyah
bagusadifirmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Hobi Memancing dan Bermain Alat Musik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Strategi Peningkatan pada Pengelolaan Limbah Air Gadung Menjadi Pestisida Organik di Desa Begaganlimo

18 Januari 2025   23:39 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:39 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Begaganlimo, sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, tengah mengembangkan sebuah inovasi baru yang dapat memberikan dampak positif bagi pertanian dan lingkungan setempat. Inovasi tersebut adalah pengelolaan limbah air gadung (sejenis tanaman yang banyak ditemukan di sekitar desa) untuk dijadikan pestisida organik. Langkah ini tidak hanya mengurangi dampak negatif limbah, tetapi juga memberikan solusi ramah lingkungan untuk kebutuhan pertanian di desa.

Selama ini, limbah air gadung yang dihasilkan dari pengolahan tanaman tersebut sering kali dibuang begitu saja, tanpa ada upaya pemanfaatan yang maksimal. Namun, berkat riset dan pelatihan yang dilakukan oleh kelompok tani setempat, mereka menemukan bahwa limbah air gadung dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat pestisida organik yang efektif dan aman bagi lingkungan.

Menurut Suyati, Ketua Kelompok Tani Desa Begaganlimo, pestisida organik yang terbuat dari limbah air gadung ini memiliki keunggulan dalam mengendalikan hama tanaman tanpa menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem pertanian. "Pestisida organik ini tidak hanya aman digunakan, tetapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan pestisida kimia. Kami berharap ini dapat menjadi solusi yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan alam," ujar Suyati.

Proses pembuatan pestisida organik dari limbah air gadung ini terbilang sederhana. Pertama, air gadung yang dihasilkan dari proses pengolahan tanaman diambil dan disaring. Kemudian, air tersebut dicampurkan dengan beberapa bahan alami lainnya seperti daun mimba dan kunyit, yang dikenal memiliki sifat antimikroba dan pestisida alami. Campuran tersebut kemudian disaring lagi dan siap digunakan sebagai pestisida untuk tanaman.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian di Desa Begaganlimo, sekaligus mendukung konsep pertanian berkelanjutan yang mengutamakan kesehatan tanah dan lingkungan. Salah satu keuntungan dari penggunaan pestisida organik adalah mengurangi ketergantungan pada bahan kimia yang dapat merusak kualitas tanah dan kesehatan tanaman dalam jangka panjang.

Foto Produk Inovasi dari Limbah Air Rendaman Umbi Gadung (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Foto Produk Inovasi dari Limbah Air Rendaman Umbi Gadung (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Desa Begaganlimo juga mulai mengadakan pelatihan kepada petani di desa lainnya untuk memperkenalkan teknologi pengelolaan limbah air gadung menjadi pestisida organik. Pelatihan ini tidak hanya mencakup pembuatan pestisida, tetapi juga cara penggunaannya yang tepat untuk hasil yang maksimal.

Pemerintah setempat sangat mendukung inovasi ini karena selain dapat meningkatkan produksi pertanian, juga membantu mengurangi dampak negatif limbah gadung yang selama ini tidak terkelola dengan baik. "Kami ingin membantu para petani di Begaganlimo mengoptimalkan potensi alam yang ada, sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Program pelatihan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mendorong pertanian yang ramah lingkungan," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto.

Melalui pengelolaan limbah air gadung menjadi pestisida organik, Desa Begaganlimo tidak hanya menciptakan solusi ramah lingkungan untuk pertanian, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan secara lokal. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Indonesia yang ingin mengembangkan pertanian yang lebih berkelanjutan dan tidak merusak alam.

Ke depan, desa ini berencana untuk terus mengembangkan produk pestisida organik lainnya serta memperluas pasar untuk produk mereka, sehingga dapat memberikan manfaat lebih luas bagi para petani di daerah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun