Mohon tunggu...
Rupbasankelas1Semarang
Rupbasankelas1Semarang Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

RUPBASAN KELAS I SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang

9 Agustus 2024   13:17 Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:22 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah melaksanakan ziarah dan Upacara Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang, Jum'at (09/08). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pengayoman Ke 79.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Tejo Harwanto memimpin langsung prosesi upacara.

Kegiatan diawali dengan penghormatan dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur membela bangsa. Selanjutnya secara simbolis Kakanwil meletakkan karangan bunga di monumen pahlawan.

Penutup, Kakanwil bersama Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Ekoputranto, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Anggiat Ferdinan dan para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se Eks Karesidenan Semarang melakukan tabur bunga di makam para pahlawan, salah satunya adalah Mantan Menteri Kehakiman periode 1998-1999 Prof. Muladi.
 
Ditemui usai kegiatan, Kakanwil menyampaikan makna dari upacara tabur bunga hari ini.

"Kegiatan ini merupakan refleksi dari ucapan, hasrat, keinginan dan terima kasih kita kepada para pahlawan yang telah gugur yang berbakti kepada bangsa dan negara," tutur Tejo menjelaskan.

"Selain itu, ini merupakan manifestasi dari ungkapan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya".


"Untuk itu, sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bisa meneladani semangat dan nilai kepahlawanan dan menjadikan pahlawan sebagai panutan. Insha Allah dengan tata nilai tersebut kita berkomitmen untuk memajukan negara kita, meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia khususnya untuk wilayah Jawa Tengah," imbuhnya.

Hari Pengayoman, ungkap Tejo, adalah bagian dari sejarah panjang terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Kakanwil, sebagai bagian dari sejarah bangsa ini, Kemenkumham harus mampu meneruskan cita-cita perjuangan para pendahulu.

"Bahwa keberadaan kita sekarang ini memperjuangkan apa yang menjadi cita-cita pahlawan," ujar Tejo. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun