Mohon tunggu...
Bagus Ikhwansyah
Bagus Ikhwansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haiii Aku Bagusss. Terimakasih sudah membaca artikelku, babayyy.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Media di Era Perubahan Teknologi: Ancaman di Balik Kemajuan

15 November 2024   16:04 Diperbarui: 15 November 2024   16:16 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi telah berkembang dengan kecepatan yang luar biasa, mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berinteraksi, bekerja, dan mengonsumsi informasi. Media, yang berfungsi sebagai saluran utama penyebaran informasi dan komunikasi, menjadi salah satu entitas yang paling terdampak oleh perkembangan teknologi ini. Meskipun teknologi media membawa banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan koneksi global, ada banyak konsekuensi negatif yang mengintai. Esai ini akan membahas beberapa dampak negatif tersebut yang memengaruhi kehidupan pribadi, sosial, dan budaya kita.

1. Penyebaran Informasi Palsu dan Hoaks

Salah satu tantangan terbesar dari kemajuan teknologi dalam media adalah meningkatnya penyebaran informasi palsu atau hoaks. Platform seperti media sosial memfasilitasi penyebaran informasi secara cepat, tetapi sering kali tanpa verifikasi yang memadai. Hal ini menyebabkan maraknya berita palsu yang menyebar ke berbagai kalangan, memicu kebingungan, ketidakpercayaan, dan ketidakstabilan sosial. Misalnya, disinformasi tentang isu kesehatan dapat mengarahkan masyarakat pada pengambilan keputusan yang salah dan berbahaya.

Penyebaran berita palsu, atau yang dikenal dengan istilah hoaks, terutama melalui jejaring media sosial, semakin mengkhawatirkan. Penyebaran informasi yang tidak akurat ini bukan hanya menyesatkan masyarakat, tetapi juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memprovokasi dan memecah belah masyarakat, yang pada akhirnya dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa (Siswoko, 2017).

Contoh: Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan setelah polisi membongkar keterlibatan bekas anak buahnya dalam melindungi seribu situs judi online. Namun ia tegas membantah tahu tindakan mereka, apalagi terlibat melindungi judi online. "Nama saya dikait-kaitkan dan di-framing dengan aktivitas haram yang dilakukan T yang sebenarnya jauh panggang dari api," kata Budi Arie dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Ahad, 10 November 2024. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk diperiksa oleh pihak kepolisian terkait kasus judi online.

2. Dampak Buruk terhadap Kesehatan Mental

Media digital, terutama media sosial, memiliki potensi untuk memengaruhi kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menyebabkan rasa cemas, depresi, dan rendah diri, terutama di kalangan remaja. Sering kali, media sosial menampilkan standar kehidupan yang tidak realistis, seperti tampilan kebahagiaan, keberhasilan, dan kekayaan yang sempurna. Hal ini dapat membuat pengguna merasa kurang percaya diri dan membandingkan hidup mereka dengan gambaran palsu yang dipresentasikan oleh orang lain.

Penggunaan teknologi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif berupa stres digital. Stres digital dapat diartikan sebagai tekanan atau stres yang muncul akibat penggunaan teknologi yang berlebihan dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, stres digital juga berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang. Beberapa contoh pemicu stres digital termasuk tekanan untuk selalu merespons dengan cepat dan banyaknya informasi yang harus diolah (Annisa Maharani, 2023).

3. Ancaman terhadap Privasi dan Keamanan Data

Perkembangan teknologi dalam media juga membawa kekhawatiran serius terkait privasi. Pengumpulan data pengguna secara masif oleh platform media digital telah menjadi praktik umum. Informasi pribadi yang dibagikan di media sering kali digunakan oleh perusahaan untuk tujuan pemasaran, analisis, atau bahkan dijual kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan pengguna. Lebih buruk lagi, data ini rentan terhadap kebocoran dan peretasan, seperti yang terlihat dalam berbagai skandal kebocoran data besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun