Mohon tunggu...
Bagus Aulia Akbar
Bagus Aulia Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN Ponorogo

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai Adab yang Bisa Diambil dari Manusia sebagai Makhluk Subjektif

9 September 2024   10:40 Diperbarui: 9 September 2024   11:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia dalam Al Qur'an memiliki nama lain yaitu Insan yang menunjukkan kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa, dan raga. Manusia adalah makhluk  yang unik, yakni berbeda dengan makhluk yang lainnya unik dalam fisik, mental, maupun kecerdasan. Al-insan juga digunakan al Qur'an untuk kata ganti manusia yang menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk yang jasmani dan rohani. maka dapat diambil penjelasan dari pernyataan tersebut  manusia adalah makhluk yang unik, Istimewa dan memiliki perbedaan satu dengan yang lain serta sebagai makhluk dinamis.  manusia menyandang gelar sebagai gelar Khalifah dari pemberian Allah SWT.

Menjadi khalifah memiliki arti juga menjadi pemimpin akan suatu. Hal tersebut juga memiliki makna bahwa manusia juga dapat berdampak di dunia, bukan hanya menjadi makhluk yang pasif tapi juga menjadi makluk yang aktif dalam proses disekitarnya dan pengembangan diri.

Filosofi tersebut dapat diserap di dalam etika guru dalam mengajar, bahwa pendidik bukan menjadi otoriter dalam kelas saat mengajar. Guru adalah sebagai rekan belajar bagi siswa. Ilmu bisa didapat oleh keduanya baik dari guru maupun peserta didik. dalam hal ini yang menjadi objek ilmu itu sendiri dan subjeknya adalah pendidik dan peserta didik.

Penulis ingin mengutip perkataan dari tokoh pendidikan dari brazil yang hidup di diawal abad ke 19 yaitu "noone can teach anyone, noone can study alone, but everyone studies together" yang berarti tidak ada yang bisa mengajari siapapun, tidak ada yang bisa belajar sendiri, tapi semua bisa belajar bersama. Kata kata tersebut memberikan nilai adab seorang guru dan murid, bahwasannya murid tidak bisa belanjar sendiri namun perlu guru yang mendampingi. Dan guru bukanlah seorang yang maha tahu tapi guru adalah seorang yang bisa salahdan sebagai rekan belajar dari seorang murid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun