Kesibukan orang tua dan minimnya permaianan fisik menjadikan gawai salah satu cara untuk menenangkan sang anak sembari orang tuanya menyelesaikan pekerjaannya. Tapi dibalik metode asuh tersebut, rupanya ada akibat buruk yang harus dihadapi oleh orangtua. Tidak sedikit orang mengatakan memberikan gawai kepada anak menjadikan anak tersebut lebih emosional. Benarkah pendapat tersebut
Penggunaan gawai yang terlalu berlebihan pada anak akan menyebabkan kecanduan gawai. Kerusakan otak anak akan lebih tinggi bila anak tersebut telah terkena gawai sejak dini.
Terdapat beberapa tanda tanda anak yang mengalami kecanduan atau screen dependency disorder (SDD) diantaranya adalah anak menjadi pemarah ketika tidak memegang gawai, tantrum apabila gawai diambil darinya, menolak berhenti gawai walaupun orang tua yang menyuruhnya, minim ketertarikan bermain di luar rumah, memaksimalkan waktunya bermain gawai, hingga berbohong kepada orang tua.
Selain itu, gangguan pada anak yang kecanduan dalam bermain gawai bisa menyebabkan kerusakan pada otak dan mengganggu proses tumbuh kembang anak. Kerusakan tersebut diakibatkan karena paparan layer gawai hingga memperlambat tumbuh kembang pada otak anak. Penguran tidur anak dan fokus yang rendah ada contoh akibat dari penggunaaan gawai pada anak.
Dampak lain yang perlu diperhatikan orang tua yaitu speech delay, tumbuh kembang yang turun atau naik secara tidak normal, sakit kepala, kurang gizi, insomnia, masalah penglihatan, hingga emosi anak yang tidak stabil seperti sering cemas, perasaan kesepian, rasa bersalah, dan perpindahan mood yang drastic. Studi menunjukkan SSD manjadikan otak anak menyusut hingga memengaruhi kegiatan keseharian.
Dari penjelasan diatas sudah lebih dari cukup menunjukkan dampak negatif gawai pada perkembangan anak. Dampak negatif tersebut sudah seharusnya menjadi konsentrasi penuh dari orang tua untuk pertimbangannya memberikan gawai kepada buah hatinya.Â
Orang tua sebaiknya meluangkan waktunya daripada mengeluarkan uangnya untuk membelikan gawai kepada anaknya, meluangkan waktunya untuk anaknya dalam kegiatan sehari-hari. Pemberian waktu yang cukup oleh orang tua adalah bentuk usaha investasi anak jangka Panjang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H