Batik Gemblunk, sebuah gagasan yang dicetuskan para pengrajin batik abstrak di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta sukses memikat masyarakat. Ide bernama Batik Gemblunk merupakan ide gila para pengrajin batik khususnya pengrajin yang berkecimpung di batik abstrak untuk mengenalkan batik abstrak kepada masyarakat dalam skala nasional.
Peresmian Gallery Lestari pada Minggu, 8 November 2020, menjadi momen cukup menggembirakan batik pengrajin batik abstrak yang tergabung dalam peguyuban Batik Gemblunk.
Pembukaan gallery batik di Kulon Progo itu berlangsung meriah dengan dihadiri sejumlah orang penting. Acara itu juga dimeriahkan dengan fashion show batik karya dari UMKM Kulon Progo, tak terkecuali Batik Gemblunk.
"Kurang lebih ada 15 karya batik abstrak Gemblunk yang ditampilkan. Batik-batik abstrak yang menawan ini merupakan karya dari para pengrajin yang dibuat khusus untuk acara ini," kata Suyono Sugondo, ketua Paguyuban Batik Gemblunnk sekaligus pemilik usaha Batik Sekar Batu.
Tidak kalah spesial, peraga busana batik gemblunk juga bukan model atau peragawan. Melainkan anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo. Tentunya hal yang sangat istimewa. Sugondo mengatakan, momen itu bukan sekedar peragaan busana. Tapi wujud konkret pengenalan batik abstrak kepada masyarakat luas.
Iswanti Sinta, desainer senior dari Yogyakarta, mengaku terpikat dengan motif Batik Gemblunk. Salah satu batik yang membuatnya terpana adalah batik kelegan buatan Suyono Sugondo yang menurutnya sesuatu yang amazing.
"Benar-benar bikin hati lega kalau dibikin menjadi baju. Pengambilan warna hitam dengan cipratan abu-abu menunjukkan suasana kejiwaan yang sangat tenang, lega, dan berwibawa," katanya.
Kesemuanya adalah para pengrajin batik di Kabupaten Kulon Progo yang memproduksi batik abstrak. Sebuah motif batik anti mainstream. Motif yang terlihat tidak karuan tapi sangat menawan.