Mohon tunggu...
Den Bagus Anida
Den Bagus Anida Mohon Tunggu... -

Selalu menginginkan hal terbaru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jenglot Bantul

15 April 2016   10:43 Diperbarui: 15 April 2016   11:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jenglot, manusia jadi-jadian yang berukuran kecil, berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat, serta memiliki rambut dan kuku yang panjang. Umumnya kehadiran jenglot karena adanya keniatan buruk seseorang kepada suatu individu ataupun kelompok.

Dalam era modernisasi ini hal yang tidak mungkin menurut saya ditemukannya hal yang kurang wajar seperti penemuan jenglot di Palbapang Bantul, namun saya dikejutkan warga Palbapang Bantul menemukan jenglot di Tempat Pemakaman Umum rt 3 Cepor Lor Palbapang.

Jenglot ditemukan saat nurhadi dan beberapa orang sedang menggali tanah untuk pemakaman warga yang meninggal dunia, jenglot terbungkus dengan kain kafan di dalam kotak dan di sampingnya terdapat kendhil. Tutur nurhadi, saksi mata kejadian.

Jenglot tersebut memiliki tinggi sekitar 10 cm dan taring dengan rambut terurai panjang, dikutip dari KRjogja, Senin (11/4/2016). “Kami kaget sekaligus bingung kok tiba-tiba ada jenglot di sini,” jelas Nurhadi, 

Warga sepakat untuk melarung benda gaib tersebut ke pantai selatan. “Kemungkinan jenglot akan di larung di laut karena warga enggan merawat, soalnya tidak ada manfaatnya. Bahkan jenglot sering disebut-sebut makanannya darah manusia daripada berisiko dan berbahaya lebih baik di larung saja,” ujar Nurhadi. Pada saat ditemukan jenglot sempat ditempatkan di gudang kuburan RT.03 Cepor Lor Palbapang.

Terlepas dari penemuan jenglot tersebut, marilah kita lebih bristiqomah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan lebih menyerahkan diri kepadaNya. Agar terjadinya penemuan jenglot ini tidak adanya bencana bagi seluruh warga bantul dan sekitarnya. Amin 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun