Mohon tunggu...
Tubagus Abdul Khaelani
Tubagus Abdul Khaelani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Topik" Abadi di Jurusan IPS

28 Desember 2021   14:38 Diperbarui: 28 Desember 2021   15:19 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menjalani kuliah beberapa semester dan mempelajari beberapa teori Pendidikan dan pembelajaran membaut saya mengingat beberapa hal yang terjadi di masa lampu, tepatnya saat saya masih duduk di bangku SMA dan ada di Jurusan IPS.

Setiap tahun sejak kelas 1 SMA kami semua akan mendapatkan salah satu mata pelajaran dari jurusan lain yang tersedia di sekolah, jika tidak dapat mata pelajaran dari jurusan IPA maka akan dapat dari Jurusan Bahasa. Betul karena SMA saya dulu tersedia 3 jurusan.

Selalu sial, selama 3 tahun bersekolah saya selalu mendapatkan mata pelajaran IPA yang disematkan dalam mata pelajaran yang tersedia, dari mata pelajaran Biologi, Kimia bahkan Fisika pernah saya dapatkan selama 3 tahun sekolah. 

Mata pelajaran ini disebut sebagai Lintas Minat dimana pada saat saya SMA rasanya kami satu kelas selalu setuju tiap tahunnya bahwa kami sama sekali tidak berminat dengan mata pelajaran dari jurusan IPA, karena itu kami dengan niat dan tekad yang sudah bulat memilih jurusan IPS dengan harapan dijauhi dari hal-hal berbau ke-IPA'an

Mau tidak mau rasanya harus mendengarkan istilah fisika dan yang lainnya 1x tiap minggu. Rasanya kehadiran guru mata pelajaran Lintas minat sangat tidak disukai, mungkin hampir setara rasa ingin menghindarnya dengan mata pelajaran Matematika namun sedikit lebih menyebalkan. 

Hampir beberapa kali setelah ulangan mate pelajaran Lintas Minat selesai kelas kami tidak akan mencoba mengoreksi ulang seperti bertanya "eh jawaban nomor 3 tadi apa?" atau semacamnya, tapi hal pertama adalah "KENAPA KITA HARUS BELAJAR IPA SIH?! KITA KAN IPS!"

Perasaan tidak terima itu hadir selama 3 tahun kepada mata pelajaran lintas minat yang sama sekali tidak kita minati. Pada suatu waktu saat kelas 2 SMA kami rasanya sudah cukup frustrasi dengan dinamika remaja, lalu kami mendapatkan kesempatan dalam Bimbingan wali kelas yang biasanya kami dapatkan tiap minggunya. 

Saat itu dengan kesepakatan bersama kami mengajukan untuk menghapuskan mata pelajaran lintas minat kepada wali kelas. Tentu saja beliau terkejut dengan sikap kami, rasanya siswa jurusan IPS memang menjauhi IPA (begitulah Stigma yang ada di masyarakat), namun secara terang-terangan meminta penghapusan mata pelajaran itu yang membaut wali kelas kami yang sangat baik itu tersentak. 

Perlahan beliau mencoba membangun dialog untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kelasnya sampai mengatakan hal tersebut. 

Alasan utamnya adalah bahwa kami setuju mata pelajaran IPA tidak memiliki nilai dalam hidup kami dan secara ekstrim kami juga menganggap itu membuang waktu karena mungkin kami tidak akan menggunakannya sama sekali dalam hidup kami.

Wali kelas kami mencoba menjelaskan bahwa seluruh mata pelajaran itu memiliki nilai yang mungkin di masa depan akan berguna untuk kami, beliau mencoba untuk memberikan pemahaman bahwa suatu saat seluruh ilmu pasti akan berguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun