Mohon tunggu...
Tubagus Abdul Khaelani
Tubagus Abdul Khaelani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Bagaimana Industri Food and Beverage Selama Pandemi?

2 Juli 2021   08:43 Diperbarui: 2 Juli 2021   08:46 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sustainability Compass terinspirasi dari arah mata angin yang diambil dari bahasa Inggris yaitu North, East, South, West dan menggantinya dengan tetap menggunakan huruf pertama N, E, S, W. Huruf depan tersebut merepresentasikan empat dimensi penting dari keberlanjutan, Nature (alam), Economy (ekonomi) , Society (masyarakat), dan Well-Being (kesejahteraan)

Penjelasannya lebih lanjutan adalah sebagai berikut

N untuk Nature (Alam) -- Semua sistem ekologi alami dan masalah lingkungan, dari kesehatan ekosistem dan alam konservasi, hingga penggunaan sumber daya dan limbah.

E untuk Economy (Ekonomi) -- Sistem manusia yang mengubah sumber daya alam menjadi makanan, tempat tinggal, ide, teknologi, industri, jasa, uang dan pekerjaan.

S untuk Society (Masyarakat) -- Lembaga, organisasi, budaya, norma, dan kondisi sosial yang membentuk kehidupan kolektif sebagai manusia.

W untuk Well-Being (Kesejahteraan) -- Kesehatan, kebahagiaan, dan kualitas hidup individu.

Menggunakan Sustainability Compass adalah salah satu hal yang tepat untuk dilakukan, karena bisa dilihat apa saja yang diperhatikan demi mencapai tujuan yang diinginkan.

Ditengah pandemi yang kita belum dapat melihat akhirnya, tentu saja tidak ada salahnya kita sebagai manusia melihat sesuatu dengan cara yang lain, kita harusnya menempatkan diri kita sebagai orang lain dan mengerti empati kita. Karena itu akan menjadi sangat baik saat pihak mampu membantu yang lain agar kita semua dapat melewati ini. 

Referensi

Healt, d. (2020, September 25). Studi Ini Paparkan Risiko Dine In di Restoran Saat Pandemi COVID-19. Diambil kembali dari detikHealt: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5186742/studi-ini-paparkan-risiko-dine-in-di-restoran-saat-pandemi-covid-19

Indonesia, C. (2021, Januari 1). 1.600 Restoran Tutup Akibat Corona, Pegawai Kerja Serabutan. Diambil kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210118175929-92-595291/1600-restoran-tutup-akibat-corona-pegawai-kerja-serabutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun