Mohon tunggu...
Bagus Tri Prastyo
Bagus Tri Prastyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemelajar

Mengarsipkan rasa lewat setapak kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kala

28 Agustus 2023   21:11 Diperbarui: 28 Agustus 2023   21:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada kalanya hanya tersisa diri
di antara riak riuh kontemplasi
pada rinai yang kian fasih
berkelindan mengguyur basah sunyi. 

Jaga sepasang kaki tuk tetap beriringan
senantiasa pula kidungkan rapalan
serta rabalah keniscayaan;
tatkala melampaui ketidakpastian. 

Setidaknya dua telapak saling bersambutan
dalam satu tengadahan
juga tak lupa arah jalan, tuk pulang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun