Pada sabana tak terjamah
berserak keping-keping rasa,
ku semat seksama; memang nyata—
tak lagi kita beriringan pada setapak kata.
Terjerambab di lorong mahligai
digagahi sesak rindu sepi
menggema di seluruh penjuru diri
menusuk relung sunyi.
Dalam bentangan jarak yang merengkuh
saban harap akan alunan temu;
kiranya rahsa mampu saling menunggu
tuk rebahkan ragu hingga segalanya tentu.
Kendati aksa tak berkelindan; redum ditelan temaram
namun, silih meraki memantaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!